Laporan dari Afghanistan menyatakan bahwa Taliban telah melanggar janji amnesti, karena penyiksaan dan pembunuhan telah ditandai oleh orang-orang di negara itu.
Pada hari Senin, sebuah laporan Amnesty International menusuk klaim Taliban bahwa kelompok itu akan menghormati hak asasi manusia.
Badan amal itu mengatakan meskipun bagaimana Taliban "telah berusaha untuk menggambarkan kepada dunia bahwa mereka akan menghormati hak asasi manusia ... kenyataan dasarnya jauh dari ini".
Ia menambahkan: "Situasi saat ini di Afghanistan adalah momen perhitungan - saat ketika hak asasi manusia yang diperoleh rakyat Afghanistan telah dibangun selama dua dekade berisiko runtuh."
Amnesty International juga mengatakan para penelitinya telah berbicara dengan saksi di provinsi Ghazni yang menceritakan bagaimana Taliban membunuh sembilan orang Hazara di desa Mundarakht antara 4 dan 6 Juli.***