Network
ISU BOGOR - Presiden AS Joe Biden menghubungi Presiden China Xi Jinping pada tengah malam untuk memastikan persaingan yang berlansung selama ini tak berubah jadi konflik.
Panggilan yang diprakarsai oleh Joe Biden ke Xi Jinping tersebut merupakan panggilan pertama antara pemimpin kedua negara dalam tujuh bulan terakhir.
Ketegangan antara AS dan China meningkat selama Donald Trump menjabat di Gedung Putih. Hubungan Tiongkok-Amerika terus memburuk di bawah kepemimpinan Joe Biden di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Baca Juga: Joe Biden Emosi Saat Ditanya Wartawan Tentang Afghanistan
Setelah panggilan telepon Joe Biden dan Jinping, Gedung Putih merilis pembacaan yang merangkum apa yang telah dibahas pemimpin kedua negara itu selama percakapan 90 menit mereka.
"Kedua pemimpin melakukan diskusi luas dan strategis di mana mereka membahas bidang-bidang di mana kepentingan kita bertemu, dan bidang-bidang di mana kepentingan, nilai, dan perspektif kita berbeda," katanya.
"Mereka sepakat untuk terlibat dalam kedua rangkaian masalah secara terbuka dan lugas. Diskusi ini, seperti yang dijelaskan oleh Presiden Biden, adalah bagian dari upaya berkelanjutan Amerika Serikat untuk secara bertanggung jawab mengelola persaingan antara Amerika Serikat dan RRC," paparnya.
Baca Juga: Perwira Marinir AS Ini Dipecat karena Menyerang Joe Biden di Media Sosial
Lebih lanjut, Presiden Joe Biden menggarisbawahi kepentingan abadi Amerika Serikat dalam perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan dunia dan kedua pemimpin membahas tanggung jawab kedua negara untuk memastikan persaingan tidak mengarah ke konflik.
