ISU BOGOR - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk bekerjasama membangun keamanan yang terbuka serta penuh toleransi di tengah proses pengambilalihan kekuasaan Taliban atas Afghanistan.
Kedua negara secara ekstensif telah mengkoordinir respons regional yang bertujuan untuk memastikan pemerintahan Afghanistan yang stabil tetap berkuasa di Kabul dan tidak menimbulkan ancaman bagi tetangganya.
Pembicaraan ini merupakan yang pertamakalinya dilakukan sejak pemerintah yang didukung AS digulingkan Taliban, pada 15 Agustus 2021.
Baca Juga: Biden Sindir China dan Rusia soal Penarikan Pasukan AS di Afghanistan
Putin menilai Rusia dan China memiliki kesamaan dalam masalah ini sehingga diperlukan kerja sama dalam hal keamanan.
"Ini semua untuk memerangi terorisme, menghentikan penyelundupan narkoba, mencegah tumpahan narkoba serta risiko keamanan di Afghanistan serta menahan gangguan dari kekuatan eksternal, dan menjaga keamanan dan stabilitas regional,” kata Putin seperti dikutip South China Morning Post.
Kekuatan regional, termasuk, Rusia, Iran dan China, telah menyalahkan AS karena memperkuat kekacauan di Afghanistan dengan cara menarik pasukan setelah 20 tahun pendudukan.
Sekarang mereka mencari jenis hubungan baru dengan Taliban yang dapat menstabilkan negara setelah lebih dari 40 tahun perang.
Ketakutan yang diungkapkan oleh banyak negara adalah bahwa kemenangan Taliban dapat mengeja periode baru pergolakan yang lebih besar.