ISU BOGOR - Pemerintah China melalui perusahaan milik negara dan swasta negeri tirai bambu siap menginvasi ekonomi Afghanistan setelah pasukan AS hengkang dari negara tersebut.
Dikutip dari Global Times, menjelaskan China lewat perusahaan swasta tetap berkomitmen untuk berinvestasi dan membuka ruang untuk kerjasama lebih lanjut setelah situasi Afghanistan stabil.
Ketika Taliban mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan situasi dan mengejar pengakuan internasional, China menggunakan strategi investasi yang berbeda di negara yang dilanda perang.
Baca Juga: Kamala Harris Singgung Laut China Selatan, China Peringatkan AS soal Penderitaan Rakyat Afghanistan
Meski demikian, China akan sangat berhati-hati dalam melaksanakan proyek-proyek baru dan yang terakhir bersemangat untuk memasuki pasar sambil menunggu berbagai persoalan di Afghanistan terselesaikan.
Sementara pendekatan menunggu dan melihat adalah hasil dari BUMN yang mempertimbangkan risiko keamanan politik dan strategi nasional China.
Keberanian perusahaan swasta yang mengambil risiko juga menggarisbawahi keberhasilan diplomasi China dengan Taliban, yang meletakkan dasar untuk keamanan dan kelancaran operasi bisnis China di Afghanistan.
Baca Juga: Afghanistan Memanas, Rocky Gerung: Kita Mesti Bersiap Perubahan Geopolitik China Selatan
Perusahaan-perusahaan swasta China akan berdiri teguh di Afghanistan, terlepas dari sanksi potensial pemerintah Barat terhadap Taliban.