Taliban Punya Blackhawks, Trump Sebut Biden Harusnya Bom Habis-habisan Perlengkapan Militer AS di Afghanistan

- 19 Agustus 2021, 19:35 WIB
Taliban Punya Blackhawks, Trump Sebut Biden Harusnya Bom Habis-habisan Perlengkapan Militer AS di Afghanistan
Taliban Punya Blackhawks, Trump Sebut Biden Harusnya Bom Habis-habisan Perlengkapan Militer AS di Afghanistan /pikiran-rakyat/

ISU BOGOR - Mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa jika dirinya masih menjabat akan membom habis-habisan pangkalan dan bandara yang tersisa dan tidak menyerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke Taliban di Afghanistan.

Pernyataan itu dilontarkan Trump saat mengecam Presiden AS Joe Biden yang menarik pasukan dari Afghanistan hinggga menimbulkan kekecauan.

Trump menekankan bagaimana Biden telah melakukan penarikan dengan sangat buruk sehingga AS telah menyerahkan peralatan senilai "miliar dolar" kepada Taliban ketika dia malah akan "membom habis-habisan" semua itu sebelum keluar.

Baca Juga: Mantan Pesepakbola Afghanistan Ditemukan Tewas Dalam Roda Pesawat Militer AS saat Melarikan Diri dari Kabul

Komentarnya yang marah datang ketika Taliban digambarkan mengacungkan senapan serbu buatan AS, mengendarai humvee yang dipasok ke tentara Afghanistan dan digambarkan di bekas pangkalan udara AS termasuk pangkalan udara Bagram.

“Anda tidak mengeluarkan militer terlebih dahulu, Anda mengeluarkan militer terakhir. Ini seperti nakhoda yang turun dari kapal jika kapalnya tenggelam… Kau bawa orang-orangnya dulu," kata Trump.

Mantan Presiden itu menambahkan bahwa orang Amerika akan dibawa keluar terlebih dahulu di bawah keputusannya.

Baca Juga: Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Bantah Kabur Sambil Bawa Uang USD 169 Juta

Setelah itu, baru mereka yang membantunya, khususnya para penerjemah dan warga Afghanistan lainnya yang membantu serta tentara AS selama intervensi 20 tahun di negara itu.

Alasan Trump mengecam penarikan pasukan AS yang sangat cepat ini sebagai keputusan yang "gila" dan mencap proses dan runtuhnya Afghanistan sebagai "momen paling memalukan di negara kita".

Trump melanjutkan dengan menguraikan apa yang dia pandang sebagai cara yang benar untuk meninggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Donald Trump Bakal Hadapi Ancaman Hukuman yang Lebih Serius Dibandingkan Sebelumnya

"Anda harus mengeluarkan orang-orang Anda ... lalu Anda mengeluarkan peralatan Anda. Dan setelah kamu mengeluarkan peralatanmu, kamu mengebom benteng sehingga tidak ada orang lain yang bisa menggunakannya! Karena aku akan melakukan itu, aku bilang aku ingin semua benteng ini," paparnya.

Trump mengklaim akan membutuhkan pesawat "dua jam" untuk melakukan misi semacam itu.

Tapi dia mengakui sekarang alutsista itu digunakan Taliban. Dia juga mengklaim bahwa tentara AS memiliki "peralatan bernilai miliaran dolar" yang sekarang tergeletak di Afghanistan bebas untuk diklaim oleh Taliban.

Baca Juga: Donald Trump Bakal Hadapi Ancaman Hukuman yang Lebih Serius Dibandingkan Sebelumnya

Dia melanjutkan dengan mengklaim bahwa Taliban sekarang memiliki “helikopter Blackhawk baru” yang mereka miliki sebagai akibat dari mundur cepat dari negara itu.

Komentarnya muncul ketika laporan Sky News pada bulan Juli mengungkapkan bagaimana Taliban telah menguasai bekas pangkalan AS di provinsi Wardak di utara negara itu.

Laporan tersebut menunjukkan bagaimana para pemberontak telah merebut 900 senjata baru yang menakjubkan, 30 hummvee, 20 truk pick-up lapis baja, ribuan butir amunisi dan kotak demi kotak rudal dan mortir baru.

Baca Juga: Ferdinand Sebut Kemenangan Taliban Tak Layak Dipuji: Itu Kemenangan Teroris

"Sebagian besar waktu kami tidak bergantung pada semua ini. Kami hanya mengandalkan Allah. Tapi itu sangat membantu kami dan telah memberi kami banyak senjata baru yang dapat kami gunakan dalam pertempuran," kata seorang komandan Taliban kepada Sky News.

Taliban sekarang mengendalikan Afghanistan setelah 20 tahun intervensi AS di negara itu.

Itu muncul ketika rekaman muncul dari upaya evakuasi putus asa oleh negara-negara barat saat mereka berjuang untuk mendapatkan diplomat, pekerja bantuan serta penerjemah dan keluarga mereka keluar dari Afghanistan untuk melarikan diri dari rezim brutal Taliban.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x