ISU BOGOR - Pemakaman Presiden Haiti Jovenel Moise dipenuhi tembakan dan protes pendukungnya pada Jumat, 23 Juli 2021.
Asap tajam mengepul saat pelayanan akibat tumpukan ban dan mobil yang terbakar menghalangi jalan di luar kompleks tempat upacara diadakan.
Menyampaikan pidato emosional yang beralih antara bahasa Prancis dan Kreol, janda Moise, Martine, menutup upacara dengan seruan keadilan bagi suaminya.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Sebut Facebook Medsos 'Pembunuh', Menyoal Informasi Salah tentang Vaksin
Ia mengkritik dan berjanji untuk melanjutkan upayanya membangun Haiti yang lebih adil.
"Perjuangan belum berakhir," katanya, wajahnya hampir tersembunyi di bawah topi hitam bertepi lebar, dan lengan kanannya yang diperban dalam gendongan.
"Dia sudah menunjukkan jalan kepada kita. Dan dia akan bersama kita sampai kita tiba di sana, meskipun perjalanannya panjang," tambahnya.2
Tembakan dan protes saat pemaakaman Moise mendorong delegasi tingkat tinggi AS tiba-tiba pergi bersama pejabat lainnya merunduk ke dalam kendaraan, untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Warga AS menentang Masker dengan Menyebut 'Topeng Berdebu'