Hingga saat ini telah terkumpul setengah juta tanda tangan dalam waktu 24 jam.
Dalam surat itu bahwa untuk mencegah epidemi berikutnya, WHO harus memberi perhatian khusus pada laboratorium itu.
Sebab laboratorium itu dikabarkan sedang melakukan penelitian tentang virus berbahaya atau bahkan pada senjata biokimia.
Surat terbuka itu secara khusus mencatat laboratorium Fort Detrick, yang menyimpan virus paling mematikan dan menular di dunia, termasuk Ebola, cacar, SARS, MERS, dan virus corona baru.
Kebocoran salah satu dari mereka akan menyebabkan bahaya besar bagi dunia.
Baca Juga: China Ingatkan AS Agar Bersiap Menghadapi Pembalasan Jika Presiden Biden Melanjutkan Ancaman Sanksi
"Tapi lab ini memiliki catatan buruk tentang keamanan lab. Ada skandal bakteri antraks dari lab yang dicuri, menyebabkan keracunan pada banyak orang dan bahkan kematian.
"Telah terjadi insiden kebocoran di lab pada musim gugur 2019 tepat sebelum pecahnya epidemi COVID-19, namun, informasi terperinci telah dirahasiakan oleh AS dengan alasan keamanan nasional," kata surat itu.
Informasi yang diungkapkan oleh media AS telah mengkhawatirkan dunia dan beberapa mempertanyakan apakah virus corona baru dapat dikaitkan dengan laboratorium AS.