Setengah Juta Netizen China Tandatangani Petisi Desak WHO Selidiki Laboratorium Fort Detrick AS

- 18 Juli 2021, 21:56 WIB
Setengah Juta Netizen China Tandatangani Petisi kepada WHO Tuntut Penyelidikan Lab Fort Detrick AS
Setengah Juta Netizen China Tandatangani Petisi kepada WHO Tuntut Penyelidikan Lab Fort Detrick AS /Pixabay/geralt

"Saya tidak mengerti mengapa dia melakukannya, dan sebagai direktur jenderal organisasi, dia bahkan tidak percaya atau mendukung tim ahli yang dikirim oleh organisasinya sendiri," katanya.

Ia mencatat bahwa dengan sikap yang diandaikan, itu akan menjadi tidak ada gunanya mengirim lebih banyak orang ke China lagi.

Ilmuwan Barat lainnya yang dekat dengan tim gabungan WHO-China mengatakan kepada Global Times bahwa alasan Ghebreyesus mengatur untuk mengubah pendekatan.

Pendekatan yang dimaksud adalah ke fase dua adalah karena tekanan politik dari sebagian kecil negara anggota yang dipimpin Amerika Serikat mengenai kebocoran lab.

Ilmuwan Barat mengatakan bahwa ini dapat menyebabkan penundaan yang signifikan dalam memulai penyelidikan tahap berikutnya, yang akan menjadi masalah karena dapat mengurangi kesempatan untuk menemukan bukti asal.

Tim China dan pakar internasional WHO berbagi informasi baru tentang laporan dan penyusunan rencana fase dua.

Usulan perubahan yang diusulkan Direktur Jenderal WHO tentang cara kerja ini berarti bahwa upaya itu sekarang terhenti, katanya.

Menanggapi pernyataan Ghebreyesus, Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa para ahli internasional dari kelompok studi WHO-China tentang asal-usul COVID-19.

Mereka mengatakan berkali-kali bahwa mereka mengakses data dan informasi substantif dan sepenuhnya memahami bahwa beberapa informasi tidak tidak disalin atau dibawa keluar dari China karena privasi.

Zhao mengatakan bahwa China sedang mempelajari proposal untuk studi fase 2 dan studi fase berikutnya harus dipimpin oleh negara-negara anggota.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah