Ambisi Aktifkan Spyware, Militer Myanmar Cekal Perjalanan Luar Negeri Pejabat Telekomunikasi

- 5 Juli 2021, 14:14 WIB
Myanmar menolak resolusi PBB soal embargo senjata.
Myanmar menolak resolusi PBB soal embargo senjata. /Reuters/Ann Wang/

Kabar juga menyebutkan ambisi militer Myanmar akibat kudeta terhadap Aung San Suu Kyi yang menang lewat pemilihan umum (pemilu) ada November 2020 dituduh melakukan kecurangan dan kini dalam penahanan atas perintah militer Myanmar.

Perintah rahasia dari Departemen Pos dan Telekomunikasi (PTD) Myanmar pada pertengahan Juni mengatakan para eksekutif senior, baik orang asing maupun warga negara Myanmar, harus meminta izin khusus untuk meninggalkan negara itu.

Seminggu kemudian, perusahaan telekomunikasi dikirimi surat kedua yang memberi tahu mereka bahwa mereka memiliki waktu hingga Senin 5 Juli untuk sepenuhnya menerapkan teknologi spyware.

Teknologi itu diminta untuk dipasang agar pihak berwenang dapat memata-matai panggilan, pesan dan lalu lintas web serta melacak penggunanya.

 

Baca Juga: Gawat, Kota Miami Amerika Serikat Dikepung Bencana Badai Tropis Elsa Perayaan Kemerdekaan Dibatalkan

 

Sayangnya dokumen perintah rahasia itu belum dapat dilihat media massa Reuters.

Dikatakan sumber rahasia, arahan tersebut mengikuti tekanan dari junta militer Myanmar terhadap perusahaan telekomunikasi, akibat kudetanya terhadap Aung San Suu Kyi terus-menerus diprotes dengan pemberontakan dahsyat.

Namun, junta militer Myanmar tidak pernah mengomentari upaya pengawasan elektronik seperti yang dibocorkan sumber rahasia.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x