Korea Utara Mulai Kekurangan Pangan Akibat Penutupan Perbatasan Tiongkok yang Berkepanjangan

- 18 Juni 2021, 18:52 WIB
Ilustrasi Korea Utara.
Ilustrasi Korea Utara. /REUTERS

ISU BOGOR - Semakin banyak rumah tangga di Provinsi Pyongan Selatan menderita kekurangan pangan karena penutupan berkepanjangan perbatasan Tiongkok-Korea Utara, demikian laporan Daily NK.

Dalam percakapan telepon dengan Daily NK pada hari Rabu, sebuah sumber di provinsi tersebut mengatakan bahwa sejak awal Juni, semakin banyak orang yang “menjual rumah mereka dan berkeliaran” karena kesulitan keuangan.

“Mereka berharap penutupan perbatasan akan dicabut pada bulan Mei, tetapi dengan penutupan perbatasan yang berlanjut, mereka tidak dapat lagi bertahan [keadaan mengerikan seperti itu].”

Baca Juga: Kesehatan Kim Jong Un Jadi Sorotan, Pengamat Korea Utara: Pertanda 'Tidak Baik'

Banyak pedagang Korea Utara yang berurusan dengan barang-barang impor dari China meminjam uang untuk membeli barang dagangan mereka dan membayar kreditur mereka nanti dengan hasil penjualan mereka.

Namun, karena tidak menerima barang atau pembayaran sejak pihak berwenang tiba-tiba menutup perbatasan pada Januari tahun lalu, para pedagang dilaporkan tidak dapat membayar kembali uang yang mereka pinjam dan terus-menerus di bawah tekanan untuk membayar utang mereka.

Misalnya, seorang pedagang grosir yang menjual barang-barang buatan China dilaporkan ditembak dan dibunuh oleh seorang penyelundup awal tahun ini setelah keduanya berdebat tentang uang muka.

Baca Juga: Korea Utara Akan Miliki 242 Rudal Nuklir di Tahun 2027

Menurut sumber tersebut, pedagang yang menjual minyak kedelai impor di Provinsi Pyongan Selatan itu baru saja menjual rumahnya dan tinggal di jalanan bersama keluarganya karena terlilit hutang.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x