Israel Serang Lebanon saat Joe Biden Mendukung Gencatan Senjata di Palestina

- 18 Mei 2021, 11:23 WIB
Israel Serang Lebanon saat Joe Biden Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
Israel Serang Lebanon saat Joe Biden Mendukung Gencatan Senjata di Gaza /Amir Cohen /REUTERS/

Sementara itu ditempat terpisah, Raja Yordania Abdullah berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin dan mengatakan tindakan "provokatif berulang" Israel terhadap warga Palestina yang telah menyebabkan eskalasi yang sedang berlangsung.

Raja juga mengatakan kepada Guterres bahwa "komunitas internasional harus memikul tanggung jawabnya, bergerak aktif untuk menghentikan pelanggaran Israel di Yerusalem, agresi di Gaza," tulis pengadilan kerajaan di Twitter.

Ratusan demonstran berkumpul di dekat Kedutaan Besar Israel di Buenos Aires untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Seorang pengunjuk rasa memegang tanda yang bertuliskan "Boikot Israel" sementara yang lain membawa plakat yang meminta pemerintah Argentina "untuk memutuskan hubungan dengan Israel".
Polisi anti huru hara memblokir para demonstran untuk mencapai kedutaan Israel.

Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pihaknya meningkatkan kontrol keamanan di Lebanon selatan, berkoordinasi dengan tentara Lebanon, setelah mendeteksi tembakan roket dari daerah itu.

Enam peluru ditembakkan dari Lebanon menuju Israel utara pada Senin tetapi tidak melintasi perbatasan, kata militer Israel.

Dikatakan bahwa sebagai tanggapan, artileri ditembakkan ke "sumber peluncuran" di Lebanon.

Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon mengatakan telah mendeteksi tembakan roket di sekitar Rashaya Al Foukhar dan mendesak semua pihak untuk "menahan diri secara maksimal".

Ardi Imseis, seorang profesor hukum di Queen's University di Ontario, Kanada, mengatakan Israel menanggapi dengan kekuatan yang tidak proporsional di Jalur Gaza dan mungkin melakukan kejahatan perang sebagai akibatnya.

"Kami memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kejahatan perang sedang dilakukan, pelanggaran hukum humaniter internasional, terutama karena kurangnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip perbedaan, proporsionalitas dan pencegahan," kata Imseis kepada Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x