10 Orang Tewas, Myanmar Makin Memanas

- 3 Maret 2021, 23:09 WIB
Hadangan pasukan keamanan Myanmar mengakibatkan 9 orang demonstran tewas tertembus peluru.
Hadangan pasukan keamanan Myanmar mengakibatkan 9 orang demonstran tewas tertembus peluru. /Reuters/

ISU BOGOR - Sedikitnya 10 orang tewas ketika pasukan keamanan Myanmar menembaki demonstran pro-demokrasi pada Rabu 3 Maret 2021, ketika beberapa aksi unjuk rasa di seluruh negeri berubah menjadi kekacauan.

Myanmar gempar sejak 1 Februari lalu, ketika militer melancarkan kudeta dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Kudeta militer mengakhiri eksperimen selama satu dekade negara itu dengan demokrasi dan memicu protes massal setiap hari.

Sementara itu, tekanan dari dunia internasional meningkat. Kekuatan Barat telah berulang kali menghantam para jenderal dengan sanksi dan pemerintah Inggris telah menyerukan pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat besok.

Baca Juga: Makhluk Ini Bisa Kloning Sendiri hingga Mengambil Alih Dunia

Tetapi junta telah mengabaikan kecaman global, menanggapi pemberontakan dengan kekuatan yang meningkat. Anggota keamanan junta kembali menggunakan kekuatan mematikan terhadap para demonstran pada Rabu.

Militer juga telah mengenakan tuduhan kriminal enam jurnalis yang ditahan. Dakwaan tersebut dapat membuat mereka menghabiskan hingga tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.

Tiga kota di Myanmar tengah menyaksikan tindakan keras berdarah terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan keamanan pada Rabu. Pihak berwenang di Monywa, wilayah Sagaing, mencatat jumlah kematian tertinggi dengan setidaknya tujuh korban jiwa.

Baca Juga: Tragis, 10 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Polisi Myanmar

"Yang bisa kami konfirmasikan adalah tujuh orang telah meninggal," kata seorang dokter darurat, yang menolak menyebutkan namanya.

Beberapa petugas medis juga mengatakan telah melihat dua orang lainnya diseret oleh pasukan keamanan, meskipun mereka tidak bisa cukup dekat untuk memastikan apakah keduanya telah meninggal.

Di wilayah tetangga, Mandalay yang adalah kota terbesar kedua di Myanmar, dua pengunjuk rasa tewas menurut konfirmasi seorang dokter kepada AFP. Ia menambahkan, salah satu korban berusia 19 tahun dan ditembak di kepala.

Baca Juga: Prediksi Crystal Palace vs Manchester United: Ambisi Setan Merah Kejar Man City

Protes di Myingyan berubah mematikan ketika pasukan keamanan mengerahkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam melawan pengunjuk rasa. Demonstran membawa perisai merah buatan sendiri yang dihiasi dengan lambang tiga jari, simbol perlawanan untuk gerakan anti-kudeta.

Beberapa petugas medis memastikan seorang pemuda ditembak mati. "Zin Ko Ko Zaw, 20 tahun, ditembak mati di tempat," kata seorang anggota tim penyelamat kepada AFP, seraya menambahkan bahwa timnya telah merawat 17 orang dari protes itu.***

Editor: Chris Dale

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x