ISU BOGOR - Presiden Jokowi mengatakan pada tahun 2020 lalu, Indonesia dihadapkan pada berbagai bencana baik bencana alam maupun nonalam berupa pandemi Covid-19.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang merupakan bencana kemanusiaan dan tidak pernah ada pembandingnya dalam sejarah ini, Jokowi menegaskan, penanganan pada sisi kesehatan dan ekonomi harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.
“Bukan hanya skala daerah, bukan hanya skala nasional, tetapi juga skala global, lebih dari 215 negara mengalami hal yang sama, yang mengharuskan kita bekerja cepat, harus inovatif, dan juga berkolaborasi dengan semua pihak, dengan negara lain, dengan lembaga-lembaga internasional,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasionasl (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Rabu 3 Maret 2021 siang di Istana Negara, Jakarta.
Baca Juga: Didoakan Yusuf Mansur, Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras
Baca Juga: Ditentang MUI, NU, Muhammadiyah, Akhirnya Jokowi Cabut Pepres Miras
Pengalaman dalam menghadapi pandemi ini, imbuh Jokowi, harus dijadikan momentum untuk memperkokoh ketangguhan dalam menghadapi segala bentuk bencana, terlebih Indonesia masuk ke peringkat 35 negara paling rawan risiko bencana di dunia.
Jokowi juga menekankan pentingnya aspek mitigasi atau pencegahan sebagai kunci utama dalam mengurangi risiko bencana.
“Ini yang selalu saya sampaikan berulang-ulang, pencegahan, pencegahan, jangan terlambat, jangan terlambat! Ini bukan berarti aspek yang lain dalam manajemen bencana tidak kita perhatikan, bukan. Tapi juga jangan sampai kita hanya bersifat reaktif saat bencana terjadi,” tegasnya.