Tingkat Kasus Bunuh Diri di Jepang Naik hingga 16 Persen Saat Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19

- 19 Januari 2021, 19:18 WIB
Ilustrasi bunuh diri.
Ilustrasi bunuh diri. //Pixabay/Rebcenter

ISU BOGOR - Kasus bunuh diri di Jepang naik hingga 16 persen saat gelombang kedua penyebaran Covid-19.

Pada gelombang pertama pandemi Covid-19, tingkat bunuh diri di Jepang sempat turun menurut penelitian dua universitas di Tokyo dan Hong Kong.


Banyak perempuan dan anak-anak yang ditemukan bunuh diri.

Baca Juga: Jelang Fit and Proper Test, Tim Ahli Komjen Listyo Serahkan Makalah ke DPR

Baca Juga: Pengakuan Warga saat Banjir Bandang Terjadi di Gunung Mas

Baca Juga: BNPB Terus Lakukan Distribusi Logistik Ke Lokasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat


Namun pada saat gelombang pertama, pemerintah masih banyak menyalurkan bantuan ekonomi kepada masyarakat sehingga cukup mengurangi tingkat bunuh diri menurut hasil riset yang dilakukan kedua universitas.

Tidak bunuh diri pada Juli hingga Oktober 2020 naik hingga 16 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Namun pada Februari-Juni 2020 angkanya turun 14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini dilansir menurut hasil kajian Hong Kong University of Science and Technology bersama Tokyo Metropolitan Institute of Gerontology.

"Berbeda dari situasi ekonomi yang normal, pandemi ini berdampak pada kesehatan mental anak-anak, remaja, perempuan (khususnya ibu rumah tangga),"

Hal ini disebutkan oleh para peneliti sebagaimana dikutip dari laporan riset yang diterbitkan oleh jurnal Nature Human Behavior, pada Jumat 15 Januari 2021.

Para periset berpendapat penurunan tingkat bunuh diri pada periode awal pandemi disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Baca Juga: Amalan Doa Nabi Muhammad SAW saat Terjadi Bencana

Baca Juga: Alat Berat Mulai Bersihkan Lokasi Banjir Bandang Gunung Mas

Baca Juga: GOT7 Kirim Surat Tulis Tangan Pada Penggemar Setelah Resmi Keluar dari JYP Entertainment

Faktor-faktor tersebut diantaranya subsidi pemerintah, pengurangan jam kerja, dan penutupan sekolah.

Namun, jumlah kasus naik pada periode berikutnya.

Tingkat kasus bunuh diri naik sampai 37 persen untuk kelompok perempuan sekitar lima kali lebih besar daripada pria.

Para peneliti menemukan pandemi berdampak pada sektor industri yang didominasi oleh perempuan.

Tidak hanya itu, pandemi juga menambah beban para ibu pekerja, sementara kasus kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat.

Hasil riset itu yang juga merujuk pada data Kementrian Kesehatan pada periode November 2016 sampai Oktober 2020, menemukan tingkah bunuh diri pada kalangan anak-anak naik 49 persen.

Halaman:

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x