Astaga, Brazil Laporkan Lebih dari 200.000 Kematian Akibat Corona

- 8 Januari 2021, 21:10 WIB
Petugas pemakaman memasukkan jenazah ke dalam lubang di lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat 2 Oktober 2020.  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas lahan untuk pemakaman jenazah bagi yang meninggal dunia karena terkait COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, di mana perluasan dilakukan selama dua bulan dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama, Dinas Bina Marga DKI membuka lahan sekitar 7.141 meter persegi.
Petugas pemakaman memasukkan jenazah ke dalam lubang di lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat 2 Oktober 2020. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas lahan untuk pemakaman jenazah bagi yang meninggal dunia karena terkait COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, di mana perluasan dilakukan selama dua bulan dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama, Dinas Bina Marga DKI membuka lahan sekitar 7.141 meter persegi. /Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj./

ISU BOGOR - Kementerian Kesehatan Brazil melaporkan lebih dari 200.000 kematian akibat perpapar virus corona atau covis-19 sejak masa pandemi Maret 2020.

Hal itu menyoroti skala tragis dari wabah di negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat saat virus kembali mengganas.

Brasil mencatat rekor 87.843 kasus baru Covid-19 pada Kamis, dan juga 1.524 kematian, menurut kementerian terkait. Semenjak wabah mulai menjangkit, hampir 8 juta orang terinfeksi dan 200.498 orang lainnya meninggal.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Hanya Bakal Cair Bagi Para Pekerja dengan Kriteria Sebagai Berikut

Baca Juga: Diperiksa 10 Jam Terkait Video Porno, Gisel Minta Maaf dan Boleh Pulang

Tonggak sejarah 200.000 kematian disuguhkan sebagai komentar yang memberatkan terhadap penanganan wabah oleh Presiden Jair Bolsonaro, menurut para kritikus.

Kondisi parah itu terjadi pascaperayaan Natal dan Tahun Baru, ketika banyak warga Brasil bertemu teman dan sanak keluarga, sementara yang lain, termasuk Bolsonaro, berbondong-bondong pergi ke pantai.

Masa liburan diperkirakan menjadi penyebab lonjakan kasus baru dan kematian Covid-19. Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello pada Kamis mengatakan bahwa Brasil sudah memasuki gelombang kedua pandemi.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Laskar FPI Versi Komnas HAM: Benarkan Ada Kontak Senjata

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x