Setujui Gencatan Senjata, Hamas Tukar 50 Sandera Israel dengan 150 Warga Palestina yang Dipenjara

22 November 2023, 17:44 WIB
Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka berhasil menghancurkan sebuah tank pengangkut pasukan Israel. /Foto/Quds Press
ISU BOGOR - Hamas menyetujui gencatan senjata dengan penjajah Israel selama empat hari yang dimulai pada hari ini Rabu, 22 November 2023. Dalam kesepakatan gencatan senjata itu ada beberapa poin yang harus dipenuhi pihak Hamas dan Israel.

Diantaranya, Hamas harus membebaskan 50 sandera warga Israel dengan imbalan setidaknya 150 warga Palestina dibebaskan dari penjara. Selain itu, penjajah Israel juga harus membiarkan bantuan masuk selama gencatan senjata.

Gencatan senjata pertama dalam perang brutal yang telah berlangsung selama hampir tujuh minggu ini dicapai setelah dimediasi negara Qatar. Hal tersebut menuai banyak pujian dari seluruh dunia.

Baca Juga: Dukung Palestina Lewat Voting, Parlemen Afsel Sepakat Tutup Kedubes Penjajah Israel

Sebab gencatan senjata ini banyak diharapkan sebagai tanda kemajuan yang dapat meringankan penderitaan warga sipil Gaza dan membawa pulang lebih banyak sandera Israel. Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang asalkan lebih banyak sandera yang dibebaskan.

Sebagaimana diketahui, Hamas dan kelompok sekutunya menyandera sekitar 240 orang ketika orang-orang bersenjata mengamuk di kota-kota Israel selatan pada 7 Oktober. Sebelumnya, Hamas hanya membebaskan empat sandera.

Waktu resmi dimulainya gencatan senjata diperkirakan akan diumumkan dalam waktu 24 jam, dengan sandera pertama akan dibebaskan pada hari Kamis.

Baca Juga: Apresiasi Sikap Iran soal Perang di Gaza, Hamas: Harusnya Dicontoh Negara-negara Islam

Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan 50 perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari dengan jumlah setidaknya 10 orang per hari.

Selain itu, gencatan senjata dapat diperpanjang asalkan sepuluh sandera tambahan dibebaskan setiap hari. Pernyataan tersebut tidak menyebutkan pembebasan tahanan Palestina, namun Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 300 nama tahanan Palestina yang bisa dibebaskan.

“Pemerintah Israel berkomitmen untuk memulangkan semua sandera. Malam ini, pihaknya menyetujui usulan kesepakatan sebagai tahap pertama untuk mencapai tujuan ini,” kata pernyataan pemerintah.

Baca Juga: Hamas Luncurkan Rudal ke Tel Aviv, 2 Warga Israel Terluka

Hamas mengatakan 50 sandera awal akan dibebaskan dan ditukar dengan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

"Ratusan truk berisi bantuan kemanusiaan, medis dan bahan bakar akan memasuki Gaza, sementara Israel akan menghentikan semua serangan udara di Gaza selatan dan mempertahankan jendela larangan terbang selama enam jam setiap hari di utara," katanya.

Sebagaimana diketahui, Israel telah mengepung Gaza dan melakukan pemboman tanpa henti sejak serangan Hamas, yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel. Sejak itu, lebih dari 14.000 warga Gaza telah terbunuh, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut pejabat medis di wilayah yang dikuasai Hamas, angka yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

Kepala perunding Qatar dalam perundingan gencatan senjata, Menteri Negara di Kementerian Luar Negeri Mohammed Al-Khulaifi, mengatakan kepada Reuters bahwa gencatan senjata berarti "tidak akan ada serangan apa pun. Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa pun".

"Kami berharap kesepakatan itu akan menjadi benih bagi kesepakatan yang lebih besar dan gencatan senjata permanen. Dan itulah niat kami,” katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler