Tak hanya, dalam pernyataan yang disampaikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan telepon itu, Putin janji menghentikan invasinya di Ukraina.
"Vladimir Putin menginformasikan tentang kemajuan operasi militer khusus untuk melindungi Donbass, menyampaikan pendekatan dan penilaian utama dalam konteks ini.
Baca Juga: Balas Ancaman Putin, Kepala Angkatan Laut Kerajaan Inggris: Kami Memiliki Pencegah Nuklir
"Menjelaskan secara rinci tujuan dan tugas yang ditetapkan. Ditekankan bahwa operasi khusus berjalan sesuai rencana dan sedang berjalan. jadwal," demikian pernyataan tersebut sebagaimana dilansir Kantor Berita Rusia TASS, Senin 7 Maret 2022.
Tercatat bahwa angkatan bersenjata Rusia, kata Putin, telah melakukan segala yang mungkin untuk melestarikan kehidupan dan menjamin keamanan warga sipil, serangan presisi menargetkan secara eksklusif fasilitas infrastruktur militer.
"Dengan latar belakang ini, tindakan formasi neo-Nazi nasionalis yang melanjutkan penembakan intensif terhadap Donbass dan menggunakan warga sipil.
Baca Juga: Ngeri! Putin Ancam Status Negara Ukraina Bisa Hilang Jika Terus Melawan
"Termasuk orang asing, yang secara praktis disandera, sebagai perisai manusia di kota-kota dan daerah-daerah Ukraina, sangat kejam dan sinis," kata pernyataan itu. .
Selama percakapan dengan Erdogan, Putin mengkonfirmasi kesiapan pihak Rusia untuk berdialog dengan pihak berwenang Ukraina dan mitra asing untuk menyelesaikan konflik.
“Dikatakan, kesia-siaan dicatat dari setiap upaya untuk menghentikan proses negosiasi yang digunakan oleh tentara Ukraina untuk mengumpulkan kembali kekuatan dan sarananya.
Baca Juga: Pernah Satu Meja, 5 Potret Kebersamaan Putin dan Zelensky Sebelum Perang di Tahun 2022
"Sehubungan dengan itu, ditekankan bahwa penangguhan operasi khusus hanya mungkin jika Kiev menghentikan operasi tersebut. tindakan militer dan memenuhi tuntutan Rusia yang dibuat sangat jelas," lapor Kremlin.
"Sebuah harapan diungkapkan bahwa selama putaran pembicaraan yang direncanakan, perwakilan Ukraina akan menampilkan pendekatan yang lebih konstruktif yang sepenuhnya mempertimbangkan keadaan saat ini," tambah layanan pers itu.***