WHO Nyatakan Darurat atas Wabah Virus Baru yang Menewaskan 129 Orang di Afrika

8 September 2021, 21:29 WIB
Ilustrasi WHO. WHO Nyatakan Darurat atas Wabah Virus Baru yang Menewaskan 129 Orang di Afrika /Reuters/Denis Balibouse

ISU BOGOR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan darurat atas wabah virus baru di Afrika yang telah menewaskan 129 orang atau 50 persen dari kasus yang ditemukan, Rabu 8 September 2021.

Republik Demokratik Kongo juga telah mengumumkan wabah meningitis. Sekitar 261 kasus telah dilaporkan di Provinsi Tshopo di mana juga ada 129 kematian. Tim darurat awal kini telah dikirim ke wilayah tersebut dan akan didukung oleh WHO.

Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti menegaskan meningitis adalah infeksi serius.

Baca Juga: Pandu Riono Blak-blakan: Tidak Ada Pengembangan Vaksin Nusantara yang Sesuai Kaidah Ilmiah dan Diakui WHO

"Meningitis adalah infeksi serius dan tantangan kesehatan masyarakat yang utama," katanya sebagaimana dilansir Express, Rabu 8 September 2021.

Menurutnya, WHO juga sedang bergerak cepat untuk menangani wabah virus baru itu dengan mengirimkan obat-obatan dan mengerahkan para ahli untuk mendukung upaya pemerintah mengendalikan wabah dalam waktu sesingkat mungkin.

Ia menjelaskan wilayah Benalia adalah pusat wabah di Kongo. Namun, provinsi Tshopo terletak di apa yang disebut sabuk meningitis Afrika, yang membentang di seluruh benua dari Senegal ke Ethiopia.

Baca Juga: Pakar WHO Klaim Pasien Covid-19 Pertama Adalah Pekerja Laboratorium Wuhan yang Terinfeksi Kelelawar

Lebih dari 100 pasien menerima perawatan di masyarakat.

Perwakilan WHO di Republik Demokratik Kongo, Dr Amédée Prosper Djiguimdé mengatakan pihaknya telah meningkatkan langkah-langkah pengendalian dalam masyarakat.

"Dan dengan cepat menyelidiki kasus yang dicurigai di daerah sekitarnya untuk merawat pasien dan mengekang infeksi yang berpotensi meluas," ungkapnya.

Baca Juga: Waspadalah! Peringatan Baru WHO Soal Virus Mirip Ebola

WHO juga telah mengirim pasokan dan ahli ke Banalie untuk menghentikan wabah.

Tes konfirmasi yang dilakukan oleh Institut Pasteur di Paris mendeteksi Neisseria meningitidis yang merupakan salah satu jenis virus yang paling sering ditemukan.

Strain bakteri ini memiliki kemampuan untuk menyebabkan epidemi besar. Virus ini berpotensi fatal dan membutuhkan perawatan cepat.

Baca Juga: WHO Keluarkan Peringatan Darurat: Pria Meninggal Saat Virus Baru yang Sangat Menular Teridentifikasi

Sementara orang-orang dari segala usia dapat tertular penyakit ini, penyakit ini terutama menyerang bayi, anak-anak dan remaja.

Jika tidak diobati, meningitis dapat menyebabkan septikemia dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada otak atau saraf.

Gejala virus dapat berkisar dari suhu tinggi hingga kejang atau sakit. Pada 2016, 1,6 juta orang berusia antara satu hingga 29 tahun divaksinasi di Tshopo.

Pada tahun 2009, wabah terpisah di Kisangani menginfeksi 214 orang dan menyebabkan 15 kematian. Pada November 2020, Majelis Kesehatan Dunia menyetujui peta jalan untuk dunia bebas meningitis pada 2030.

Tiga tujuan utama adalah: penghapusan meningitis bakteri, pengurangan meningitis bakteri yang dapat dicegah dengan vaksin sebesar 50% dan kematian sebesar 70%, serta pengurangan kecacatan dan peningkatan kualitas hidup setelah meningitis.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler