13 Anggota Taliban Tewas saat Pemberontak Melakukan Penyergapan di Lembah Panjshir Afghanistan

2 September 2021, 20:24 WIB
13 Anggota Taliban Tewas saat Pemberontak Melakukan Penyergapan di Lembah Panjshir Afghanistan /Twitter @nawanasrin

ISU BOGOR - Sedikitnya tiga belas militan Taliban tewas dalam penyergapan oleh pemberontak yang mengatasnamakan dirinya sebagai pasukan Perlawanan Nasional (NRF).

Menurut laporan, anggota Taliban tewas di distrik Chikrinow di provinsi Panjshir. Provinsi ini menjadi satu-satunya wilayah yang bertahan melawan Taliban sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus.

Sebagaimana dilansir Express dari akun Twitter resmi kelompok pemberontak sempat mencuit tentang kabar kellompoknya berhasil membunuh 13 anggota Taliban.

Baca Juga: Taliban Ngaku Butuh Indonesia, Ferdinand Hutahaean Dorong JK hingga Fadli Zon Pindah ke Afghanistan

"13 anggota Taliban tewas dalam serangan oleh perlawanan Nasional di distrik #Chikrinow di provinsi #Panjshir, dan salah satu tank mereka dihancurkan," tulisnya.

Penyergapan terbaru ini terjadi hanya 24 jam setelah delapan pejuang Taliban tewas dalam bentrokan yang terjadi antara milisi oposisi di provinsi tersebut.

Fahim Dashti, Juru Bicara Pasukan Perlawanan Nasional (NRF) mengatakan pertempuran terjadi di pintu masuk barat ke lembah tempat Taliban menyerang.

Baca Juga: Taliban Ancam Pemberontak yang Berkumpul di Lembah Panjshir: Mereka Akan Membayar Mahal dengan Darah

Dia mengatakan serangan itu, yang mungkin merupakan ujian bagi pertahanan lembah itu, berhasil digagalkan dengan delapan Taliban tewas dan sejumlah lainnya terluka.

Dalam bentrok itu, mengakibatkan dua anggota pasukan NRF juga terluka.

Massoud, putra mantan komandan anti-Soviet Ahmad Shah Massoud, menempatkan dirinya di lembah Panjshir dengan kekuatan beberapa ribu orang.

Baca Juga: Rayakan Kemenangan di Kabul saat Pasukan AS Terakhir Tinggalkan Afghanistan, Taliban: Kami Bangga

Ini terdiri dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus.

Dia telah menyerukan penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Taliban tetapi mengatakan pasukannya akan melawan jika provinsi mereka di lembah sempit dan pegunungan itu diserang.

Setelah jatuhnya Kabul, AS dan sekutu Baratnya bergegas menyelamatkan warga negara mereka sendiri serta penerjemah, staf kedutaan lokal, aktivis hak-hak sipil, jurnalis, dan warga Afghanistan lainnya yang rentan terhadap pembalasan.

Baca Juga: Rayakan Kemenangan di Kabul saat Pasukan AS Terakhir Tinggalkan Afghanistan, Taliban: Kami Bangga

Evakuasi menjadi lebih berbahaya ketika serangan bom bunuh diri yang diklaim oleh Negara Islam - musuh Barat dan Taliban - menewaskan 13 anggota layanan AS dan sejumlah warga Afghanistan yang menunggu di gerbang bandara pada hari Kamis.

Operasi itu berakhir hanya beberapa jam sebelum tenggat waktu yang disepakati bersama.

Kurang dari 48 jam setelah serangan itu, AS melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap anggota ISIS di Nangahar.

Baca Juga: AS Serang Mobil ISIS-K yang Dipenuhi Bom di Kabul, Taliban: Kami Mengutuk Serangan Itu

Serangan itu menewaskan seorang individu, menurut Kapten Angkatan Laut William Urban, yang mengatakan tidak ada korban sipil.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler