Waspadalah! Peringatan Baru WHO Soal Virus Mirip Ebola

11 Agustus 2021, 22:44 WIB
Ilustrasi WHO Keluarkan Peringatan Baru soal Virus Mirip Ebola /Padrinan/PIXABAY

ISU BOGOR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai virus mirip Ebola dengan tingkat kematian 88 persen yang dapat meluas dan menjauh.

Kasus pertama virus Marburg yang mematikan telah ditemukan di Afrika Barat, dengan para ahli mengancam bahwa virus itu dapat “menyebar luas dan jauh” dan perlu diberantas sesegera mungkin.

Virus ini telah memicu ketakutan dan kekacauan serupa yang disebabkan oleh pandemi Ebola antara 2013-2016 di Afrika Barat.

Baca Juga: WHO Keluarkan Peringatan Darurat: Pria Meninggal Saat Virus Baru yang Sangat Menular Teridentifikasi

Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti mengatakan potensi virus Marburg untuk menyebar jauh dan luas, maka dari itu harus segera dihentikan.

“Kami bekerja dengan otoritas kesehatan untuk menerapkan tanggapan cepat yang dibangun berdasarkan pengalaman dan keahlian Guinea di masa lalu dalam mengelola Ebola, yang ditularkan dengan cara yang sama," ungkapnya sebagaimana dilansir dari Express, Rabu 11 Agustus 2021.

WHO telah mengkonfirmasi bahwa kasus baru ditemukan pada seorang pria dari Guinea, dekat perbatasan dengan Sierra Leone dan Liberia.

WHOWBaca Juga: 4 Bulan Off, Eks Menkes Siti Fadilah Supari Channel Comeback Setelah 2 Videonya di Takedown YouTube karena WHO

Temuan itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar ke seluruh benua yang mempengaruhi negara-negara tetangga terlebih dahulu.

Pasien pertama kali menunjukkan gejala pada 25 Juli sebelum ia mengunjungi klinik kesehatan setempat.

Dia meninggal pada hari berikutnya, setelah melakukan kontak dekat dengan empat orang lain yang saat ini tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: WHO Kembali Meminta Tindakan Segera Sebelum COVID-19 Varian Delta Bermutasi Menjadi Virus yang Lebih Berbahaya

Pelacakan kontak saat ini sedang berlangsung di tingkat masyarakat seiring dengan pencarian kasus aktif di fasilitas kesehatan.

Kasus baru Guinea datang hanya dua bulan setelah negara itu dinyatakan bebas dari Ebola menyusul gejolak singkat awal tahun ini yang menewaskan 12 orang.

Kasus sporadis virus Marburg telah dilaporkan di Afrika Selatan, Angola, Kenya, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Didesak WHO, China Takut Diserang Dunia Maya, Bersikeras Tidak Akan Buka Data Laboratorium Corona

Tetapi ini adalah pertama kalinya virus itu diidentifikasi di Afrika Barat.

Virus ini berasal dari keluarga patogen yang sama dengan Ebola, tetapi tidak memiliki pengobatan atau vaksin yang diketahui.

Kekhawatiran atas penularan virus di Guinea telah mendorong WHO dan organisasi lain seperti Palang Merah untuk memulai langkah-langkah untuk mengendalikan wabah tersebut.

WHO juga sedang menyelidiki sumber infeksi setelah kematian pria itu.

WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyakit virus Marburg (MVD) adalah penyakit yang sangat ganas, rawan epidemi yang terkait dengan tingkat kematian kasus yang tinggi (CFR 24-90 persen).

"Pada awal perjalanan penyakit, diagnosis klinis MVD sulit dibedakan dari penyakit demam tropis lainnya, karena kesamaan gejala klinis."

Meskipun tes PCR mampu mengidentifikasi virus, sangat sulit untuk melakukannya karena kesamaan virus dengan Ebola.

WHO juga memperingatkan sistem perawatan kesehatan Guinea yang rapuh meskipun bereaksi cepat terhadap kasus tersebut.

Penularan virus dikaitkan dengan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler