Waw, Baru Terungkap Bahwa Vatikan Memiliki 5.000 Real Estate Setelah Kardinalnya Didakwa Penggelapan

24 Juli 2021, 22:39 WIB
SAMPAIKAN BERKAT - Paus Francis menyampaikan berkat Urbi et Orbi setelah merayakan Misa Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 4 April 2021./FOTO FILIPPO MONTEFORTE/POOL VIA AP/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

ISU BOGOR - Vatikan merilis informasi tentang kepemilikan real estat untuk pertama kalinya pada hari Sabtu, 24 Juli 2021.

Terungkap bahwa mereka memiliki lebih dari 5.000 properti sebagai bagian keterbukaan keuangan paling rinci yang pernah ada.


Hal terjadi setelah ada kasus yang melibatkan pemuka agama Vatikan dihukum atas masalah penggelapan dana dan rangkaian masalah keuangan lainnya.

Baca Juga: Dengan Seizin Paus Fransiskus, Seorang Kardinal di Vatikan Akan Diadili Atas Skandal Keuangan

Akhirnya, informasi keterbukaan keuangan dibuka dalam dua dokumen, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2020 untuk Takhta Suci dan anggaran publik pertama untuk Administrasi Warisan Takhta Suci (APSA).

APSA, semacam kantor akuntansi umum, mengelola real estat dan investasi, membayar gaji, dan bertindak sebagai kantor pembelian dan departemen sumber daya manusia.

Di antara dua dokumen masing-masing dengan jumlah diagram lingkaran, grafik, dan peta yang belum pernah ada sebelumnya

Ada dua wawancara penjelasan, Vatikan mengeluarkan lebih dari 50 halaman materi keuangan.

Pada Anggaran APSA setebal 30 halaman menunjukkan bahwa ia memiliki 4.051 properti di Italia dan sekitar 1.120 di luar negeri, tidak termasuk kedutaan besarnya di seluruh dunia.

Baca Juga: Yahudi Murka saat Eks PM Swedia Bandingkan Pasukan Israel di Masjid al-Aqsa dengan 'Mengirim Nazi ke Vatikan'

Hanya sekitar 14% dari properti di Italia disewakan dengan harga pasar, sementara yang lain disewakan dengan potongan harga.

Banyak di antaranya untuk karyawan Gereja. Sekitar 40% adalah bangunan institusional seperti sekolah, biara dan rumah sakit.

Dokumentasi menunjukkan bahwa APSA memiliki properti sebagai investasi di daerah kelas atas London, Jenewa, Lausanne dan Paris.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler