Program Guru Belajar dan Berbagi Diluncurkan, Ini Tahapan Seleksi Calon Guru ASN PPPK

3 Maret 2021, 14:08 WIB
Program Guru Belajar dan Berbagi Diluncurkan, Ini Tahapan Seleksi Calon Guru ASN PPPK /Dok Kemendikbud

ISU BOGOR - Berawal dari situasi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang menyebabkan sebagian besar peserta didik terpaksa belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril mengatakan bahwa program Guru Belajar dan Berbagi utamanya merupakan gerakan di mana setiap guru bisa mengikuti program pembelajaran secara daring untuk berefleksi dan terus mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

“Program Guru Belajar dan Berbagi hadir sebagai fasilitas belajar dan berbagi para guru dan para pemangku kepentingan pendidikan agar anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pendidikan terbaik dari guru terbaik. Semangat Guru Indonesia, Semangat Guru Belajar dan Berbagi!” ujar Iwan Syahril, Rabu 3 Maret 2021.

Baca Juga: Mendikbud Sebut Guru Honorer Punya Tiga Kali Kesempatan untuk Lolos Seleksi ASN PPPK

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Nunuk Suryani melaporkan, pada 2020, Ditjen GTK telah meluncurkan layanan berbasis digital.

Layanan itu adalah Guru Berbagi, dimana terdapat 65.612 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 2.219 artikel, dan berbagai video yang telah dibagikan oleh guru-guru Indonesia dan telah diakses oleh 76 juta kali pengunjung.

Selain itu RPP yang dibagikan guru-guru telah diunduh sebanyak lebih dari 20 juta kali.

Nunuk Suryani menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan berdasarkan bahan belajar mandiri yang sesuai dengan bidang studi yang telah dilaksanakan secara daring.

Baca Juga: Guru PAUD dan Madrasah Juga Bakal Kebagian Insentif dari Bupati Bogor

Tujuannya adalah sebagai bekal agar guru memiliki bahan ajar mandiri karena terdapat latihan soal di dalamnya. Hal ini sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan bagi guru menghadapi Seleksi Guru ASN PPPK.

“Guru mampu menggunakan sistem belajar mandiri yang user friendly, guru mampu menggunakan komunitas belajar dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan dalam moda daring,” terangnya.

Adapun kelebihan lainnya adalah cara ini mendorong guru saling belajar dalam komunitas dengan guru lain dalam hal berbagi pengetahuan dan keterampilan.

Lebih lanjut, Nunuk Suryani menyampaikan beberapa rangkaian penyiapan program. Rangkaiannya terdiri dari:

(1) pemetaan materi, substansi modul dengan model kompetensi guru untuk seri belajar mandiri Calon Guru ASN PPPK,

(2) penyusunan modul dan soal latihan, dan rancangan LMS,

(3) uji coba modul, revisi dan finalisasi modul dan soal latihan, serta

(4) digitalisasi modul dan soal, dan pengembangan konten dalam Massive Open Online Course (MOOC).

Tiga Tahap Guru Belajar dan Berbagi Calon Guru ASN PPPK

Berikut tiga tahapan program Guru Belajar dan Berbagi - Seri Belajar Mandiri bagi Calon Guru ASN PPPK.

Tahap pertama yaitu pendahuluan, di mana peserta dibekali orientasi terkait penjelasan teknis, penggunaan modul, pembelajaran dan komunitas pembelajaran.

Baca Juga: Soal Pemecatan Sepihak Guru Honorer Kabupaten Bone, Ini Kata Kemendikbud

Tahap kedua yaitu fasilitasi pembelajaran, di mana peserta secara mandiri belajar substansi pedagogi dan bidang studi masing-masing.

Peserta memanfaatkan fasilitas ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuannya, serta mencoba beberapa soal formatif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari.

Tahapan ketiga adalah Try Out, di mana peserta dapat daftar untuk ikut pelatihan soal-soal pedagogi dan bidang studi masing-masing setelah proses belajar mandiri dilakukan.

Baca Juga: Guru Besar IPB University: 10 Tahun Pun Tak Cukup untuk Bisa Swasembada Gula

Perlu diketahui, ada 38 jenis modul belajar. Terdiri dari 26 mata pelajaran dari jenjang SD, SMP, dan SMA.

“Peserta para guru di Indonesia diprioritaskan untuk guru Non-PNS yang akan mengikuti Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2021,” imbuh Nunuk Suryani.

“Pemilihan mata pelajar dimulai dari 3 Maret sampai dengan 12 April 2021, jadwal belajar dimulai dari 3 Maret sampai 18 April 2021, try out dilakukan per minggu, lima hari, Senin sampai dengan Jumat," katanya.

Kemudian try out per hari pada Senin sampai Kamis sebanyak empat sesi, dan hari Jumat tiga sesi. Tiap sesi melaksanakan try out 25 mapel.

"Maksimal hanya lima ribu peserta try out pada setiap sesi tiap maple,” demikian penjelasan Setditjen GTK Kemendikbud.

Terdapat sekitar 495.975 guru dan 45.000 komunitas pendidikan terdaftar bergabung dan berpartisipasi dalam pembelajaran daring program Guru Belajar.

Baca Juga: LOGIN simpatika.kemenag.go.id, Update Cek Penerima BLT Guru Madrasah Rp1,8 Juta

Program Guru Belajar yang sebelumnya terdiri dari empat seri belajar. Seri pertama adalah Seri Masa Pandemi Covid-19.

Seri ini merupakan program pembelajaran yang dirancang agar para guru mampu melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tetap memberikan pembekalan dasar yang bermakna bagi siswa mengacu pada prinsip Merdeka Belajar.

Kedua, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup. Seri ini merupakan program pembelajaran yang dirancang bagi guru SMP dan SMA/SMK dengan tujuan untuk membantu dan membekali para siswa dengan keterampilan abad ke-21.

Ketiga, Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Seri ini merupakan program pembelajaran yang dirancang bagi guru dan kepala sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi berdasarkan literasi dan numerasi.

Program ini kemudian dikembangkan untuk memperluas gerakan para guru, menjadi Program Guru Belajar dan Berbagi.

Kelebihan dari program ini, guru bisa belajar dari berbagai seri belajar. Guru juga bisa lebih fleksibel mengatur sendiri waktu belajar, lebih mudah mempelajari konten pembelajaran dan sesuai dengan kemampuan, dan lebih kolaboratif dengan guru-guru lainnya untuk menyelesaikan semua tahapan program.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler