Pernyataan Megawati Ditunggu, Pengamat: PDIP Korupsi Bukan Lagi Berita

6 Desember 2020, 15:55 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri (kiri atas) menyaksikan gelar barang bukti Operasi Tangkap Tangan (OTT) tindak pidana korupsi pada program bantuan sosial di Kementerian Sosial untuk penanganan COVID-19 di Gedung KPK, Jakarta, Minggu 6 Desember 2020 dini hari. Terkait Kasus Korupsi Mensos, KPK Amankan Uang Rp14,5 Miliar Berbagai Pecahan Mata Uang. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

ISU BOGOR - Publik menunggu pernyataan langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menanggapi kasus suap yang melibatkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara.

Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut tanggapan Megawati pasti sangat ditunggu oleh publik.

"Kita tunggu reaksi ibu Mega, karena kalau soal PDIP korupsi itu bukan lagi berita, itu udah standard aja.

Soalnya selalu ada aja berita PDIP korupsi di daerah yang macam-macam," ungkap Rocky di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 6 Desember 2020.

Baca Juga: Koruptor Dana Bansos Pantas Dihukum Mati, Pakar: Sebab Teramat Banyak Rakyat Terdampak COVID-19

Rocky memprediksi, kalaupun nanti muncul ke publik, Megawati pasti akan berapologi, bahwa itu di kabinet bukan di kepengurusan partai.

"Tentu nanti akan ada semacam ya, apologi, itu dikabinet sebagai pengurus sudah selesai,"

"Ini sudah jadi pengetahuan umum sebetulnya, sebab pemilu kemarin kantong-kantong partai habis," kata Rocky.

Bahkan, kata dia, Pilkada di 300 daerah juga dipastikan sudah banyak menghabiskan isi kantong partai.

"Karena itu, harus ada yang ditabung ulang, dengan cara mencuri dan merampok, konyolnya ini menteri sosial,

Menteri Sosial itu sangat khusus dalam konstitusi kita, karena dia disuruh mengurus rakyat miskin," ujarnya.

Baca Juga: Menko PMK Muhadjir Effendi Gantikan Juliari Batubara Sebagai Plt Menteri Sosial

Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dalam keterangan persnya menyebut PDI akan menghormati seluruh proses hukum yang sedang berlangsung.

"Siapapun wajib bekerja sama dengan upaya yang dilakukan oleh KPK tersebut,” ungkap Hasto, Minggu 6 Desember 2020.

Hasto menuturkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu memberikan arahan kepada kadernya untuk tidak melakukan penyalahgunaan kekuasan.

Hal ini selalu digaungkan dalam berbagai kesempatan, termasuk sekolah partai bagi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah,

Serta dalam forum resmi partai, seperti Rakernas, sikap antikorupsi selalu ditanamkan.

Baca Juga: Menteri Sosial Juliari Batubara Dicokok KPK, Jokowi: Saya Tidak Akan Lindungi yang Korupsi

Ditangkapnya Juliari, kata Hasto, semakin membuat PDIP prihatin karena partai kerap mengundang KPK untuk menjadi pembicara di berbagai acara.

“Dalam tiga kali Sekolah Calon Kepala Daerah terakhir, PDIP selalu mengundang pembicara dari KPK terkait pentingnya membangun kesadaran dan semangat antikorupsi tersebut,” cetus Hasto.

Hasto merasa prihatin atas operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa Mensos Juliari Batubara.

Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras menyampaikan keprihatinannya terkait penangkapan Menteri Sosial Juliari P Batubara, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tangkap layar Youtube/KPK

Menurutnya, PDIP mengambil pelajaran yang sangat berharga dari berbagai peristiwa OTT tersebut.

Baca Juga: Tersangka Korupsi Bansos COVID-19, Mensos Juliari Batubara Menyerahkan Diri pukul 02.45 WIB

“Partai terus membangun sistem pencegahan korupsi secara sistemik dan dengan penegakan disiplin agar berbagai kejadian yang ada benar-benar menciptakan efek jera."

"Seluruh anggota dan kader Partai agar benar-benar mengambil pelajaran dari apa yang terjadi,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam kasus dugaan suap pengadaan Bansos Covid-19, Juliari diduga menerima fee sebesar Rp 17 miliar dari dua periode paket sembako program bansos penanganan Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.

Penerimaan suap itu diterima dari pihak swasta dengan dimaksud untuk mendapatkan tender sembako di Kementerian Sosial RI.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler