Khutbah Jumat Asyura Muharram dan Kemerdekaan: Melawan Hawa Nafsu dan Penjajah

- 4 Agustus 2022, 19:51 WIB
Khutbah Jumat Asyura Muharram dan Kemerdekaan: Melawan Hawa Nafsu dan Penjajah
Khutbah Jumat Asyura Muharram dan Kemerdekaan: Melawan Hawa Nafsu dan Penjajah /Foto/Ilustrasi//pixabay/Rudimaes
ISU BOGOR - Khutbah Jumat Asyura Muharram dan Kemerdekaan ini memiliki pesan penting. Konon keduanya, merupakan momen bersejarah yang punya kemiripan.

Asyura di bulan Muharram dan HUT Kemerdekaan RI, mengingatkan tentang nilai jihad, perjuangan, dan kemerdekaan sejati.

Baik pejuangan dalam konteks melawan hawa nafsu sendiri maupun penjajahan dari negara luar ke Republik Indonesia.

Berikut naskah 'Khutbah Jumat Muharram dan Kemerdekaan: Melawan Hawa Nafsu dan Penjajah' sebagaimana dikutip dari NU Online:

Baca Juga: Khutbah Idul Adha 2022, Babad Nabi Ibrahim AS dalam Haji dan Kurban

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ (الحج: ١)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Pekan depan, kita akan menyambut dan menyongsong dua hari besar yang saling berdekatan. Hari Selasa, 17 Agustus yang akan datang kita akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, hari paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x