5 Cara Mengatasi Rambut Rontok Berlebihan Pasca Covid-19 Menurut Dokter Tirta

- 23 Oktober 2021, 10:32 WIB
Rambut Rontok Berlebihan Pasca Covid-19, Dokter Tirta Bagikan 5 Tips Mengatasinya
Rambut Rontok Berlebihan Pasca Covid-19, Dokter Tirta Bagikan 5 Tips Mengatasinya /Youtube Dokter Tirta

ISU BOGOR - Rambut rontok berlebihan pasca Covid-19 bayak dikeluhkan pasien yang pernah terpapar. Menurut Dokter Tirta Manira Hudhi itu disebabkan syndrome telogen effluvium.

"Itu adalah kerontokan rambut secara massif (berlebihan) temporer dalam waktu singkat dikarenakan stres atau shock pada tubuh," ungkap Dokter Tirta.

Rambut rontok berlebihan pasca Covid-19 ini, menurut Dokter Tirta bisa meminta rujukan pada dokter kulit dan kelamin.

Baca Juga: Kasus Rachel Vennya Tenggelam, Dokter Tirta: Selidiki Juga Oknum dari Mulai Bandara sampai Wisma Atlet

"Kayak contoh, Dokter Tirta potong rambut, kenapa bisa tumbuh? karena rambut rontok akan digantikan rambut yang baru. Rambut yang pendek akan digantikan rambut yang baru," ungkap Dokter Tirta.

Jadi, kata Dokter Tirta, folikel rambut yang hilang dengan folikel rambut yang baru akan selalu imbang.

"Nah ketika tubuh mengalami fase stres, seperti demam, panik, cemas, itu tubuh akan secure di energi yang utama, jadi kayak pesawat luar angkasa gitu," papar Dokter Tirta.

Baca Juga: Usai Diduga Laporkan dr Louis, Dokter Tirta Disebut Pembungkam Kebebasan Berpendapat oleh Warganet

Artinya, lanjut Dokter Tirta, seperti luar angka itu yang tidak penting-penting saat terjadi stres akan dibuang.

"Ternyata, dia menganggap rambut itu tidak penting otomatis dirontokin sama dia, supaya energinya terfokus untuk recovery," jelas Dokter Tirta.

Artinya, kata Dokter Tirta, Covid-19 ini masih ada selama 3 bulan masih ada sel-sel paru yang dianggap masih lebih penting daripada rambut.

Baca Juga: Dokter Tirta Muak, Kerja Influencer Nol : Biar Total Branding, Buat Kementerian Influencer

"Kalau nggak ada rambut kita masih hidup, tapi kalau nggak ada paru, kita mati. Jadi tubuh proteknya dibuat recovery di paru aja," tandas Dokter Tirta.

Akhirnya, tambah Dokter Tirta, folikel di rambut berkurang terjadilah kerontokan rambut yang disebut Telogen Effluvium.

"Dan ini memang terjadi, ada di jurnal dari AAD, dan banyak jurnal yang membahas Telogen Effluvium," jelas Dokter Tirta.

Baca Juga: Soal Swab dan Rapid Test Jadi Lahan Bisnis, Dokter Tirta Mendadak Setuju Pendapat Jerinx SID

Adapun cara mengatasi rambut rontok berlebihan pasca Covid-19 secara mendadak ini, kata Dokter Tirta ada lima:

1. Kontrol stres

Karena tahu tubuh kita lagi stres, harus kontrol stres. Semakin panik, maka semakin botak rambut.

"Tenang tapi nggak usah panik, ini temporer. Ini biasanya sebulan, itu nanti kita akan kembali semula," kata Dokter Tirta.

Jika terus terjadi kerontokan, maka segera cari dokter kulit terdekat.

"Dicek siapa tahu malah kena dermatitis seboroik itu juga bisa menyebabkan rontok, dan biasanya orang yang kena covid-19 suhunya rendah," ungkap Dokter Tirta.

2. Diet tinggi protein

Sebab, kata Dokter Tirta, tubuh seseorang yang sedang masa recovery menghilangkan folikel pertumbuhan rambut.

Supaya protein ditubuh itu, fokus ke pembentukan sel paru yang baru dan yang rusak diperbaiki.

"Otomatis kita butuh protein yang banyak, putih telur, tahu, tempe, protein nabati hewani lah, nggak harus telur terus," ujar Dokter Tirta.

3. Vitamin, terutama vitamin C dan E

Vitamin C dan E itu penting, karena untuk pertumbuhan atau recovery tubuh, terutama kulit.

4. Jaga kebersihan rambut

Jadi, meskipun terjadi kerontokan rambut, tetap harus menjaga kebersihan rambut.

"Kayak sampo tapi yang ada vitaminnya, kalau panas kena helm ya dikeramasin," ungkap Dokter Tirta.

Apalagi jangan pernah, habis rambut basah langsung tiduran, maka akan jamuran.

"Jaga kebersihan rambut, kayak saya pakai pomade, brarti harus mencuci setelah pulang," tandasnya.

5. Dibuat mudah

Biasanya kerontokan bukan dibagian depan tapi di bagian ubun-ubun.

Kadang telogen ini disertai gejala nyeri kepala bagian belakang, bahkan nyut-nyutan. Maka buat rambut mudah disisir.

"Habis Covid-19 kok kepala nyut-nyutan, ya itu telogen effluvium," kata Dokter Tirta.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x