Network
ISU BOGOR - Jerinx Superman Is Dead (SID) kembali menuai kontroversi dan menjadi pusat perhatian publik gegara tingkah dan ucapannya. Pasalnya, opini yang dilontarkan Jerinx terkait upaya pemerintah dalam melacak penyebaran corona virus diseases (Covid-19) dengan cara uji usap (swab test) dan tes cepat (rapid test) tidaklah valid.
Pendapatnya tersebut langsung direspon oleh dr. Tirta tenaga medis muda yang sejak awal pandemi gencar mengkampanyekan perang melawan Covid-19 di Indonesia. Bahkan dr. Tirta menantangnya untuk membuktikan bahwa pendapatnya itu keliru.
Jerinx berusaha membuktikan pendapatnya, bahkan pada Minggu 26 Juli lalu, Jerinx juga sempat ikut meramaikan aksi tolak rapid test dan swab test di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Bali.
Baca Juga: Buku 'Finding Freedom' Ungkap Pesan Tersirat Konflik Meghan dan Keluarga Kerajaan Inggris
Berdasarkan video yang diunggahnya, terlihat Jerinx bersama ratusan massa turun ke jalan membawa serta spanduk penolakan rapid dan swab test. Dalam aksinya, mereka menilai hasil rapid dan swab test tidak menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.
Ia juga sempat melakukan aksi long march sambil menyuarakan pendapatnya tentang rapid dan swab test sebagai syarat administrasi sudah dijadikan lahan bisnis.
Kritik personil band Superman Is Dead tentang adanya praktik bisnis inilah yang membuat dr. Tirta bereaksi keras di akun instagramnya. Di laman Instagramnya, dr. Tirta mengaku sering melakukan diskusi bersama Jerinx. Dirinya pun menyebutkan tak ada masalah dengan diskusi yang dilakukan keduanya.
Baca Juga: Innalilllahi, Satu Pasien Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga Bogor Meninggal Dunia
"Soal @jrxsid saya itu suka diskusi sama dia, 2 kali live jadi yowis, wong saya diskusi sama doi berani saja," kata dr. Tirta seperti dikutip dari laman Instagram @dr.Tirta pada 1 Agustus 2020
