"Tetapi kalau kita mau lihat reputasi Sutan Sjahrir (dibandingkan dengan Gibran didorong jadi Cawapres) jauh bangetlah. Jadi buat apa dibandingkan, antara Sutan Sjahrir dan Gibran," kata Rocky.
"Itu sama saja dengan saya bisa membandingkan dengan Airlangga dengan Air Mineral, kira-kira begitu tuh, jauh bangetkan," sambungnya seraya berkelakar.
Menurut Rocky cara-cara elite politik saat ini dalam mencari alasan, terutama dalam memilih figur pemimpin bangsa akhirnya semakin lama-semakin ngawur.
"Cara-cara elite politik bikin alasan lama-lama semakin ngawur. Buat apa dibuatkan alasan, karena orang sudah tahu bahwa Airlangga didesak untuk mencalonkan Gibran, karena kalau nggak, dia kena KLB (Kongres Luar Biasa Partai Golkar) kan?," sindir Rocky.
Seperti diketahui, Airlangga Hartarto sempat menyebut nama mantan Perdana Menteri (PM) Indonesia, Sutan Sjahrir saat mengusulkan Gibran menjadi pendamping Prabowo. Ia ditunjuk oleh Soekarno-Hatta ketika usianya sama dengan Gibran, yakni 36 tahun.
Baca Juga: AMIN Jadi Pendaftar Pertama Capres-Cawapres ke KPU, Rocky Gerung: Ada Kegembiraan Psikologis
"Kenapa Partai Golkar berpikir anak muda? Kita punya sejarah, contohnya Sutan Sjahrir menjadi PM (perdana menteri) pertama sejak Indonesia diproklamirkan Soekarno-Hatta. Umur Sutan Sjahrir 36 tahun dan Sutan Sjahrir adalah Kepala Eksekutif atau kepala pemerintahan," tutur Airlangga dalam Rapimnas Golkar di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Airlangga meyakini Gibran yang kini berusia di bawah 40 tahun akan mampu seperti Sutan Sjahrir. Ia percaya anak Presiden Jokowi itu bisa siap mendampingi Prabowo untuk memimpin negeri. Ia yakin Gibran dapat menjadi selayaknya Sutan Sjahrir.
"Jadi, kalau Sutan Sjahrir bisa, maka saya yakin under 40 anak muda kita juga siap mendampingi Bapak Prabowo Subianto. Sutan Sjahrir dianggap luar biasa, sukses bersama Soekarno-Hatta yang pada waktu itu muda juga, waktu itu under 40 juga," katanya.***