Hal itu memancing warganet berkomentar dengan berbagai gaya unggahan menggunakan hastag tersebut.
Bahkan, ada yang menggapnya lelucon. Kabanyakan warganet mengasumsikan penggunaan simbol tambah yang selama ini dipakai oleh semua orang dalam perhitungan matematik, mirip salib tapi tidak ada memerotes simbol tersebut.
Namun, untuk garis yang dianggap membentuk salib dalam desain 75 Dirgahayu Indonesia kini menjadi sensitif, padahal sama miripnya.
Di sisi lain, ada juga warganet yang menganggap bahwa simbol tambah pun adalah kristenisasi, seperti halnya desain 75 Dirgahayu Indonesia, dalam unggahannya.
Baca Juga: Kian Meroket! Kasus Positif Covid-19 di Bogor Raya Nyaris Tembus 1000 orang
Salah satu akun, mencoba memberi jalan tengah dengan menyebutkan sebaiknya karena ada sebagian masyarakat yang merasa keberatan dengan desain tersebut, desain segera diganti untuk meredam kegaduhan.
Hingga berita ini disiarkan, belum terungkap dengan jelas, tentang adanya keterangan yang membedah secara terperinci, baik asal-muasal desain logo 75 Dirgahayu Indonesia yang beredar di Twitter tersebut maupun penjelasan tentang posisi bentuk tersebut dari pihak berwenang.***