Maka dari itu, kata Gus Rofiq, seharusnya dengan banyaknya bencana alam seperti Gunung Semeru meletus ini harus dijadikan ajang manusia untuk sadar.
"Kalau tidak sadar juga, (bencana ini) ya tambah gede, hal itu tidak bisa disimpulkan secara ekstrim akan gelar 'jagat baru', itu ada masa nya nanti," kata Gus Rofiq.
Tapi ini, menurut Gus Rofiq, bencana ini sebagai bagian dari alam sedang berdakwah, kalau memang nanti sulit, maka 'jagat baru' akan digelar.
"Jagat baru disini artinya, bumi sedang dandan-dandan saja, seandainya manusia sudah tersadarkan, Insya Allah (bencana ini) akan surut," jelas Gus Rofiq.
Menurut Gus Rofiq, Gunung Semeru meletus ini akan berlanjut ke bencana-bencana lainnya. Terlebih, kejadian baru-baru ini di permulaan musim penghujan
"Nanti akan banyak sekali, makanya gini ya. Bumi ini siapa yang menciptakan. Bumi ini siapa yang menggerakkan. Kalau manusia sang khalifah tidak dekat dengan yang menggerakkan, menata, menciptakan bumi, maka bumi ini lama-lama akan menuntut sang manusia," ujar Gus Rofiq.
Terkait dengan itu, kata Gus Rofiq, karena memang manusia ditunjuk Tuhan untuk jadi khalifah.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Jelang Akhir 2021, Ramalan Jayabaya Tahun 2022 Ramai Dibahas