"Jadi manusia memperkosa alam. Bukannya dekat dengan yang maha pencipta yang menggerakkan yang maha mengatur bumi," kata Gus Rofiq.
Selanjutnya, Gus Rofiq mengibaratkan sebuah mesin yang energi penggeraknya itu bersumber dari bahan bakar minyak.
"Seperti lampu itu energinya dari listrik, bisa beginikan karena ada energi yang maha tak terbatas, yang maha kuasa, yang maha segalanya. Maka kalau manusia tidak dekat dengan energi penggerak bumi, maka bumi akan menuntut," kata Gus Rofiq.
Baca Juga: Bak Ramalan, Nama 'Gala' Sudah Ada di Dalam Buku Tom Liwafa Jauh Sebelum Kecelakaan Maut
Maksudnya menuntut, kata Gus Rofiq, yaitu bumi dengan caranya sendiri itu istilahnya berdakwah. Sesungguhnya bumi sedang memperbaiki dirinya dari kerusakan-kerusakan, namun dianggap manusia sebagai bencana.
"Tapi ada juga bumi itu sedang mengingatkan para manusia, agar sadar akan kedudukannya," ucap Gus Rofiq.
Terkait bencana alam Gunung Semeru meletus, dan banyak yang meramalkan akhir tahun ini juga beberapa gunung lainnya juga akan meletus, kata Gus Rofiq itu suatu siklus alam.
"Bahkan BMKG saja tahu itu, kalau kita kan sudut pandangnya supranatural. Ya secara BMKG memang itu siklus akhir tahun, itu wajar, tidak cuma Indonesia, tapi seluruh dunia," jelas Gus Rofiq.***