Network
"Nah tidak banyak yang tahu juga kalau ternyata ramalan ini tidak seperti saya yang menyebutkan secara gamblang dan menunjukan gambar, tapi alih-alih gambar yang dibacakan ini adalah sebuah puisi," papar Denny Darko.
Terkait dengan itu, menurut Denny Darko, ramalan yang dibacakannya menggunakan kartu tarot ini adalah puisi yang multitafsir.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Jelang Akhir 2021, Ramalan Jayabaya Tahun 2022 Ramai Dibahas
"Sehingga kalau kita katakan, saat beliau (Prabu Jayabaya) mengucapkan sesuatu itu memilik banyak arti, yang mungkin akan bisa diartikan orang yang memiliki pengalaman mereka sendiri, memiliki arti tersendiri," jelas Denny Darko.
Maka dari itulah, kata Denny Darko, sesuatu hal yang lumrah jika Gunung Semeru meletus kemudian dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yang memang multitafsir.
"Multitafsir dan bisa berbeda, sebelum seseorang yang meramalkan ini akan menjelaskan apa arti ramalannya. Sayangnya Prabu Jayabaya saat ini sudah tidak ada di sekitar kita," kata Denny Darko.
Baca Juga: Bak Ramalan, Nama 'Gala' Sudah Ada di Dalam Buku Tom Liwafa Jauh Sebelum Kecelakaan Maut
Menurut Denny Darko, ramalan Jayabaya tentang pulau Jawa terbelah menjadi dua itu, tidak ditulis sendiri.
"Tetapi beliau ini berujar, atau bersenandung, dan mengucapkan hal itu tadi, kemudian ditulis oleh orang-orang yang menjadi pengikutnya," papar Denny Darko.
Sehingga, kata Denny Darko, mungkin saat itu ada konfirmasi tertentu yang akan menyatakan ramalan yang mana dan artinya apa.
