Kisah Horor Nyata Pendaki Gunung Salak, Seorang Diri Bertemu Sosok Macan Ghaib dan Nenek di Tengah Malam

- 28 November 2021, 22:15 WIB
Cerita Horor Pendaki Gunung Salak Seorang Diri, Bertemu Sosok Macan Ghaib dan Nenek di Tengah Malam
Cerita Horor Pendaki Gunung Salak Seorang Diri, Bertemu Sosok Macan Ghaib dan Nenek di Tengah Malam /YouTube Badru Capslock

ISU BOGOR - Cerita horor pendaki Gunung Salak ini dialami Farhan, pemuda asal Kabupaten Bogor pada 2016 silam.

Farhan mengaku memiliki banyak pengalaman horor saat mendaki Puncak Gunung Salak II (Puncak Prabu) via Ajisaka, Desa/Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Cerita horor pendaki Gunung Salak ini disampaikan Farhan di Channel YouTube Badru Capslock yang dikutip Isu Bogor, Minggu 28 November 2021.

Baca Juga: Meninggalkan Penat Kota, Sejenak Bercengkrama dengan Kehijauan di Kaki Gunung Salak

"Waktu itu tuh, gua memang sempat lagi ada problem. Saat itu gua masih jadi santri," tutur Farhan.

Lebih lanjut, Farhan menceritakan pendakiannya melalui jalur Ajisaka yang kebetulan saat itu masih sepi pendaki.

Saat itu, Farhan diantar oleh rekannya hingga pintu rimba jalur Ajisaka, Gunung Salak II.

Baca Juga: Cerita Petugas TNGHS yang Meninjau Longsor hingga Puncak Gunung Salak 3 lewat Jalur Suaka Elang Loji

"Gua memberanikan diri naik sendiri pada pukul 12.00 WIB, emang gua dimimpi juga kan buat ziarah disitu," kata Farhan.

Selanjutnya, kata Farhan, sebelum tiba di pos 1 jalur Ajisaka terdapat makam sekaligus petilasan Eyang Haji Jaya Sakti.

"Disamping makam kan jalurnya sebelah kanan, gua jalan agak lama tuh. Sampai makam sekitar jam 1 siang, nah gua kelar ziarah melanjutkan perjalanan," kata Farhan.

Baca Juga: Begini Kondisi Longsor Gunung Salak dari Dekat, TNGHS: Butuh Kajian Menyeluruh

Sesampainya di tengah jalan belum terasa hal yang menakutkan. Tapi setelah suasana gelap, tepatnya menjelang Maghrib masih menuju pos 2.

"Sebelum pos 2 haji Solomod itu kan, kita keluar dari hutan di situ kan kayak ada bekas lapak, tapi ngebulet gitu," kata Farhan.

Dilokasi itu, kata Farhan terjebak malam tepat adzan Maghrib, istirahat dibawah pohon.

Baca Juga: Gunung Salak Terbelah Bukan Semata-mata Longsor, Petugas BTNGHS Temukan Fakta Mengejutkan Ini

"Nah itu gua ngedengar suara air dari belakang berrrr berrr, masih jalan aja nggak mikir apa-apa, dari situ gua ngerasa kayak diikutin," jelas Farhan.

Farhan menjelaskan saat itulah suasana horor dan suasana seram dialami seperti malam yang panjang.

"Gua jalan dari situ diikutin, saat itu gua belum terlalu peka hal itu tahu, tapi nggak terlalu peka, di badan ada (khodam) sebenarnya tahu, khususnya saat 2015 pernah ketabrak, tapi gua kenapa-kenapa," jelas Farhan.

Baca Juga: Kisah Pendaki Gunung Salak : Mendaki Secara Ghaib Bertemu Kakek yang Makamnya di Puncak Manik

Saat itulah, dirinya diberitahu bahwa ditubuhnya terdapat 'penjaga' atau 'khodam' oleh keluarganya.
Sehingga saat melakukan pendakian ke Gunung Salak seorang diri, merasa seperti ada yang mengikuti.

"Dari situkan sempat turunan dulu, lalu naik lagi depan muka gua lewat, itu baru pertamakali merasakan benar-benar peka lebih dari sebelumnya," ungkap Farhan.

Sampai akhirnya, tak jauh sampai lima meter, kata Farhan, dirinya melihat dua cahaya yang mirip mata harimau atau macan.

"Gua pikir pertama kucing hutan, nggak tahu nya macan, tapi gua nggak tahu itu dia itu bener binatang atau bukan, belum tahu saat itu," ungkap Farhan.

Namun yang membuat dirinya ketakutan yaitu saat dirinya berjalan, dua cahaya mata tersebut ikut berjalan.

"Jadi ngintilin gua, gua jalan dia ikut jalan, gua berhenti dia berhenti. Itu gua lihat matanya doang, jelas banget, sebab saat itu gua pakai headlamp juga," kata Farhan.

Menurutnya dua cahaya seperti mata macan itu, jarak dengan dirinya hanya 5 hingga 7 meter.

"Jadi setiap gua jalan, dia ngikutin, gua berhenti dia ikut berhenti, gua udah ngelihat, gua jalan dia ngikut terus, kayak gua ngerasa mungkin apa ini yang ngejaga gua," kata Farhan.

Saat itulah tidak ada rasa takut, karena kata Farhan, saat itu berpikir itu adalah sosok khodam yang menjaganya.

"Dan yang anehnya itu, setiap gua berhenti dia, dia ngikut berhenti, gua jalan ngikut jalan, akhirnya pas sampai tikungan yang akan begini belok ke kanan kayak ada ranting pohon, gua manjat, gua duduk, udah gua nggak ngelihat lagi (sosok dua cahaya macan itu)," tutur Farhan.

Tiba-tiba, kata Farhan, dibelakang tempatnya duduk terdengar suara menangis. Saat itulah, dirinya yang mulai peka terhadap hal astral.

"Saat itu gua ngerasa nggak ada pendaki lain, saat itu juga kan bohong juga bilang sama orang basecamp naik berdua padahal temen gua ini cuma nganter sampai gapura aja," katanya.

Saat itu, kata dia, temannya hanya berpesan agar berhati-hati dengan istilah 'bawa badan lo', saat itu dirinya mengangguk dan janji mengabari besoknya setelah turun dari Gunung Salak.

"Gua nyari warnet, karena saat dulu masih santri komunikasi hanya lewat warnet menggunakan facebook, chat chatan, komunikasinya dari situ," jelasnya.

Singkat cerita, saat itu dirinya sudah tidak menemukan pos 2. Bahkan ia mengetahui bahwa saat itu sudah jam 1 malam.

"Gua belum ketemu pos. Nah pas jam 1 itu ada nenek-nenek ngedatengin lewat depan muka gua lewat, tapi gua tegor nggak ngejawab, 'nek sendiri' gua bilang," kata Farhan.

Menurutnya, sosok nenek itu saat disapa hanya menengok dan tersenyum saja. Seketika saat itu dirinya tidak terlalu takut, karena belum berpikir bahwa itu adalah sosok makhluk astral.

"Sempat kepikiran juga sih, nih orang ada tengah malam, jam segini gitu. Itu emang posisi gua udah capek banget, jam 1 belum ketemu pos 2, akhirnya gua pikir udahlah, gua paksa untuk jalan terus," kata Farhan.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x