ISU BOGOR - Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo blak-blakan soal hilangnya diorama di Markas Kostrad saat menjelang peringatan G30SPKI. Menurutnya, bangsa ini sedang dilanda COVID-19, janganlah elit pemerintah maupun militer membuat suasana masalah kebangsaan.
"Jadi tentang diorama itu (hilang) mengusik rasa kebangsaan saya sebagai purnawirawan TNI," ungkap Gatot Nurmantyo di channel Youtube Karni Ilyas Club, Rabu 29 September 2021.
Gatot Nurmantyo menambahkan, bahwa dirinya adalah pengagum Presiden RI pertama Soekarno atau biasa disebut Bung Karno.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Trending, Mantan Panglima TNI Ini Jadi Sorotan Netizen di Media Sosial
"Enam tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada proklamasi kemerdekaan tahun 1951, Bung Karno mengatakan bahwa sejarah adalah hukum yang menguasai kehidupan manusia," kata Gatot Nurmantyo.
Selanjutnya, kata Gatot Nurmantyo, Bung Karno mengatakan di hari ulang tahun proklamasi tentang jas merah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah).
"Betapa pentingnya sejarah itu, kemudian Bung Karno adalah terkenal dengan proklamator, pak Harto adalah yang menyelamatkan proklamasi tersebut dari rongrongan PKI," ungkap Gatot Nurmantyo.
Sebab PKI sejak awal, lanjut Gatot Nurmantyo dalam rapat BPUPKI maupun PPKI tidak ada dan menentang Soekarno-Hatta, karena dianggap kawan Belanda.