"Kita mengapresiasi, tentunya (lomba menulis) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Tapi tema nya mungkin ini yang menjadi sorotan dari berbagai kalangan," kata UAH.
Menurut UAH, jika fokus pada tema lomba menulis yang diusung BPIP ini dilihat secara menyeluruh memang mengundang banyak tanya.
"Dari sudut tampilan tema-nya saja memang mengundang banyak pertanyaan. Kita membuat sebuah acara apapun itu ataupun program yang ditampilkan apalagi ke publik, pasti memiliki tujuan," ungkap UAH.
Apalagi, lanjut UAH, dalam kerangka berpikir tentunya ada goal yang harus dicapai, kemudian konsepsi struktur berpikir dan landasannya.
"Kalau di filsafat itukan ada ontologi, epistemologinya baru aksiologinya, dari kerangka berpikir, dasarnya apa, tujuannya apa, apa yang ingin diraih," ujarnya.
Baca Juga: Cara Cepat Melancarkan dan Menambah Hafalan Al-Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat
Menurut UAH, struktur pembinanaan atau penyusunan tema dari lomba menulis yang digelar BPIP ini, terlihat tidak memenuhi struktur berpikir yang sempurna.
"Tampaknya tema ini tidak memenuhi struktur berpikir yang sempurna. Ya, kalau kita ingin uji tema ini dengan pertanyaan-pertanyaan, apa tujuan yang ingin dicapai," kata UAH.
Kemudian, lanjut UAH, seperti tema lomba menulis 'Hormat Bendera Menurt Hukum Islam', sebab belum diketahui bagaimana hukum islam menilai penghormatan terhadap bendera.