Ferdinand Hutahaean Kritik Kebijakan di Pemerintahan Jokowi: Membebani Warga dan Bukan Solusi

- 11 Agustus 2021, 17:08 WIB
 Ferdinand Hutahaean Kritik Kebijakan di Pemerintahan Jokowi: Membebani Warga dan Bukan Solusi
Ferdinand Hutahaean Kritik Kebijakan di Pemerintahan Jokowi: Membebani Warga dan Bukan Solusi /Instagram @ferdinand_hutahaean

ISU BOGOR - Mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritik kebijakan di Pemerintahan Jokowi soal yang mewajibkan PCR atau Antigen ke mal.

Biasanya Ferdinand mengkritisi kebijakan orang yang bersebarangan, tapi kali ini kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

"Pak Presiden Yth @jokowi, kebijakan tentang PCR atau Antigen ke Mall itu tolong dihentikan. Kebijakan timpang, membebani warga dan bukan solusi. Akhirnya jadi bisnis bagi pihak tertentu. Cukup syarat MASKER DOUBLE dan SUDAH VAKSIN," tulisnya di akun Twitter @ferdinandhaean3 dikutip Isu Bogor Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Ungkap Dua Kelompok Anti Demokrasi yang Diduga Telah Menghilangkan Akun Para Buzzer

Menurut dia, mal dengan pasar sama-sama memiliki tujuan yang sama, yakni belanja.

"Justru pasar lebih genting soal covid karena kebersihan kurang, budaya masker juga kurang. Sedangkan mall lebih bersih dan budaya masker jalan karena ada pengawasan security," sebutnya.

Ia secara tegas menyatakan pengunjukan mal jangan dijadikan objek bisnis PCR Swab atau Antigen. Sementara pada pengunjung pasar dibebaskan tanpa aturan yang sama.

Baca Juga: Posting 'Candi' Hambalang, Ferdinand Hutahaean Tiba-tiba Ajak Buzzer NKRI Berdonasi, Ada Apa?

"Perputaran ekonomi di Mall justru harus didukung dengan kemudahan agar ekonomi bisa tumbuh lebih baik. Kebijakan juga tidak boleh diskriminatif," tuturnya.

Ferdinand berpendapat, yang perlu dilakukan adalah solusi pencegahan penularan Covid-19, yakni menggunakan masker.

Selain itu, ditambah aturan sudah divaksin. Menurut dia, aman tanpa harus wajib swab dan antigen.

Baca Juga: Fadli Zon Protes Vonis 1 Tahun Penjara Menantu HRS, Ferdinand Hutahaean: Mestinya Divonis 4 Tahun...

"@Kemendag Lutfi dan @KemenkesRI jangan jadikan ini bisnis, karena rakyat terbeban dengan kebijakan tak tepat seperti itu. @jokowi," pintanya.

Kata dia, Menteri Perdagangan M. Lutfi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin peka dan sensitif melihat ke bawah.

"Untuk BELI MASKER saja, banyak WARGA TERBEBAN, akhirnya masker 1 lembar digunakan berhari-hari, padahal itu tak sehat. Yang begini harusnya bapak pikirkan, bukan malah bikin kebijakan yang tak tepat," katanya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sindir Pedas Anies Baswedan yang Bungkam saat Ditanya Soal Kasus Dugaan Korupsi

"Sekali lagi saya mengkritik dan menolak syarat PCR SWAB dan ANTI GEN jadi syarat masuk Mall. Ini tidak masuk akal karena bkn solusi pencegahan tp menjadi beban bg rakyat," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) M. Lutfi mengatakan, tes negatif PCR-Antigen menjadi syarat masuk mal setelah kartu vaksin.

"Jadi sudah vaksin dua kali, pakai PCR dan atau Antigen. Kan kalau mau leluasa ya dia mesti pakai Antigen," kata Lutfi, Selasa 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Pandu Riono Kriitk PCR-Antigen Jadi Syarat Masuk Mal Selain Kartu Vaksin: Mau Jualan Es?

"Jadi sekarang ini persyaratannya vaksin dan PCR dan atau Antigen baru bisa masuk mal," sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika tidak ingin demikian, ke pasar rakyat saja.

"Ke pasar rakyat nggak perlu antigen, PCR, vaksin," katanya.

Baca Juga: Nakes di Jerman Ganti Cairan Vaksin COVID-19 dengan Air Garam

"Masuk aja ke pasar rakyat. Kalau mau pakai AC mesti keluarkan uang untuk Antigen. Jadi vaksinasi, PCR, dan atau Antigen. PCR bisa dua hari, Antigen sehari saja," tambahnya. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x