Eks Menkes Siti Fadilah dan Prof Amin Soebandrio Berdebat Gara-gara Sebut COVID-19 Senjata Biologis

- 7 Agustus 2021, 11:30 WIB
Kolase foto Eks Menkes Siti Fadilah Supari dan Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio
Kolase foto Eks Menkes Siti Fadilah Supari dan Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio /instagram @siti_fadilah_supari @aminsoebandrio

"Ya, kan kita mesti, kita mesti membuktikan secara ilmiah," kata Prof Amin Soebandrio sambil tertawa.

Tak mau kalah, Siti Fadilah langsung mendebat kembali bahwa perlunya bukti ilmiah itu secara definitely sudah ilmiah juga.

"Tapi untuk definitely kita harus pakai data-data genetic warfare dari mana itu perjalanannya, kemana. Sebab sampai sekarang itu tidak pernah. Yang di Wuhan (China) itu juga tidak jelas dari mana dan seperti apa, padahal itu penting," jelas Siti Fadilah.

Prof Amin Soebandrio langsung menegaskan bahwa sebetulnya secara teoritis jika Indonesia memiliki sequences-nya itu akan dengan mudah mengetahui virus ini.

"Apakah ada kaitannya dengan virus di lab tertentu. Itu kan sudah diterapkan sejak lama yang namanya Microbiologic Forensic atau Forensik Mikrobiologi, jadi kita menggunakan sequence itu termasuk pola mutasinya sebagai sidik jari," kata Prof Amin Soebandrio.

Sehingga, lanjut Prof Amin Soebandrio dengan menggunakan forensik mikrobiologi, maka bisa terlihat apakah mutasi ini terjadi secara random atau terpola.

"Kalau terpola berartikan by desain, by desain itu dibikin oleh katakanlah yang tadi dokter Fadilah sebutkan ada intensional use dari mikroba, tapi itu biasanya akan kelihat dari mutasi-mutasinya secara terpola," ungkap Prof Amin.

Kembali Siti Fadilah menyanggahnya dan meminta LBM Eijkman meneliti tentang pola penyebaran virus COVID-19 ini.

"Itu harus diteliti loh prof, sangat berguna bagi masyarakat kita. Biar pemerintah itu bisa membuat kebijakan yang pas," kata Siti Fadilah.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x