ISU BOGOR - The Penthouse 3 menerima kritikan penggambaran karakter rasis milik Park Eun Seok dan memutuskan untuk melakukan rekaman ulang serta mengubah gaya rambut.
Sepertinya tim produksi telah menerima kritik penggambaran rasis dari gaya rambut aktor Park Eun Seok untuk karakter Alex.
Menurut outlet media, tim produksi SBS untuk drama Korea The Penthouse 3 menerima kontroversi rasisme yang muncul di awal musim ketiga.
Baca Juga: Lee Kwang Soo Tunjukan Dukungan Untuk Mini Album Solo Pertama DO EXO
Baca Juga: Agensi Jo Byung Gyu Rilis Pernyatan Resmi, HB Entertainment: Kami Akan Lanjutkan Tindakan Hukum
Mereka akhirnya mengubah gaya rambut Alex karakter yang diperankan oleh Park Eun Seok.
Drama tersebut dituduh rasis setelah kakak laki-laki Logan Lee yang diperankan oleh Park Eun Seok, Alex muncul.
Ia mendapatkan perhatian dari pemirsa karena citra kasarnya dengan rambut reggae, gigi emas, dan tato.
Setelah pertimbangan panjang, tim memutuskan untuk menerima kritik yang mereka terima dari luar negeri dan mengubah gaya rambut untuk rekaman baru-baru ini.
Baca Juga: Aktor Jo Byung Gyu Terima Permintaan Maaf Resmi Kedua dari Tersangka yang Tuduhnya Lakukan Bullying di Sekolah
Sebelumnya, pemirsa internasional menyuarakan pendapat mereka tentang penggambaran rasis karakter baru Alex di Penthouse 3.
Untuk ini, tim produksi mengungkapkan bahwa mereka tidak ada niat untuk mengolok-olok atau mengejek ras atau budaya tertentu.
Aktor Park Eun Seok juga telah merilis permintaan maaf terkait hal tersebut.
Dia berharap penonton akan memberinya manfaat dari keraguan bahwa ini murni kekaguman dan bukan ejekan yang disengaja.
"Sekali lagi saya ingin meminta maaf kepada mereka yang tersinggung, saya sebagai minoritas sendiri seharusnya tahu lebih baik. Terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk tumbuh dalam kesadaran," ujarnya.
"Saya harap ada keikhlasan dalam hati untuk memberi manfaat dari keraguan, bahwa penampilan Alex lebih merupakan pendekatan karakter yang mengagumi budaya dan ingin 'menjadi' seperti, bukan dengan sengaja menggambarkan ejekan," lanjutnya.***