Sri Mulyani Curhat Soal Utang, Said Didu Senang: Akal Sehatnya Makin Menonjol

24 September 2021, 10:23 WIB
Sri Mulyani Curhat Soal Utang, Said Didu Senang: Akal Sehatnya Makin Menonjol /Tangkapan layar YouTube MSD

ISU BOGOR - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengaku senang belakangan ini Menteri Keuangan Sri Mulyani selalu curhat soal kondisi keuangan Indonesia. Menurutnya, akal sehat Sri Mulyani mulai muncul.

"Saya akhir-akhir ini, curhat Sri Mulyani semakin senang saya, karena kejujurannya mulai muncul, akal sehatnya semakin menonjol," katanya di Channel YouTube MSD, Jumat 24 September 2021.

Selama ini, kata Said Didu, Sri Mulyani berkali-kali curhat tentang utang besar hanya bisa dibayar kalau rakyat bayar pajak.

Baca Juga: Said Didu dan Mahfud MD Akrab Bahas Soal Cristiano Ronaldo Balik ke MU, Netizen: Beda Kubu Tetap Sportif

"Terus (Sri Mulyani) curhat juga membangun ibukota baru hanya bisa kalau menjual aset-aset yang ada di ibukota lama, sekarang curhat lagi tentang BLBI, saya senang jika Sri Mulyani curhat terus," ungkap Said Didu.

Terkait dengan BLBI, kata Said Didu, perlu dijelaskan apa itu BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang terjadi pada 1997-1998 saat krisis moneter.

"Saat itu krisis fiskal dan moneter, sehingga banyak bank yang bertumbangan, hampir semua sehingga seluruh utang-utang ke bank, itu ditalangi oleh negara agar uang nasabah terselamatkan," kata Said Didu.

Baca Juga: Beredar Postingan Prediksi Covid-19 dan Vaksin di Tahun 2016, Said Didu: Ahli IT Mohon Bantu Cek

Namun, kata Said Didu, yang dimaksud uang nasabah terselamatkan itu dengan jaminan aset-aset yang ada di pemilik bank tersebut.

"Jaminan aset-aset yang ada oleh pemilik bank. Jumlah BLBI saat itu sekitar Rp660 triliun, yang diberikan oleh pemerintah, disiapkan oleh pemerintah, disiapkan untuk membayar nasabah," kata Said Didu.

Menurut BLBI ini menjadi utang pemerintah di Bank Indonesia. Terkait dengan pernyataan Sri Mulyani yang mengatakan sudah 22 tahun bayar bunga dan denda, masih ada Rp110 triliun dari Rp660 triliun yang belum selesai.

Baca Juga: Analogikan Buzzer sebagai 'Isi Kolam', Said Didu Ungkap Ciri-ciri 'Mangsa' Pendukung Jokowi di Media Sosial

"Artinya Rp660 triliun itu berbagai penyelesaian terjadi. Ingat bahwa ada aset bank yang disita dan pengembaliannya seingat saya tidak sampai 30 persen," kata Said Didu.

Seperti diketahui, belakangan ini Sri Mulyani kerap mengeluh soal pemerintah harus bayar utang BLBI. Sri Mulyani saat itu mengeluarkan pernyataan juga trkait krisis yang di alami Indonesia 22 tahun lalu.

Akibat krisis keuangan itu, iindustri perbankan menjadi salah satu yang terdampak dan membuat nilai tukar rupiah melonjak dari Rp2.500 per dollar AS menjadi Rp15.000 per dollar AS hingga saat ini.

Baca Juga: Usai Rocky Gerung, Giliran Said Didu yang Jadi Bulan-bulanan Netizen hingga Trending Satu di Twitter

Sri Mulyani jga menyebutkan, krisis keuangan yang terjadi membuat banyak bank mengalami kesulitan dan harus melakukan blanket guarantee sebagai langkah penjaminan.

Kesulitan yang dialami industri perbankan tidak berhenti hingga di krisis keuangan saja.

Dampak lain, Bank Indonesia harus menjaga stabilitas keuangan yang disebut bantuan likuiditas bank yang seluitan.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler