Pengunjung Mal Kota Bogor Sepi, Pengelola Menjerit dan Pembatasan Usia 12 Tahun Masih Jadi Persoalan

17 September 2021, 11:41 WIB
Ilustrasi mall. /unsplash.com/Viktor Bystrov/

ISU BOGOR - Sudah dua pekan pusat perbelanjaan atau mal Kota Bogor beroperasi, hanya saja jumlah pengunjung masih relatif sepi. Kebijakan pembatasan usia masih jadi persoalan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispendag) Ganjar Gunanawan menyebut pengunjung mal-mal di Kota Bogor masih sepi. Dari 15 pusat perbelanjaan dan 7 diantaranya mal besar rata-rata kunjungan 30%.

"Saya bilang pusat perbelanjaan ini masih menjerit, masih turun belum belum, belum ada peningkatan signifikan.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Jokowi Sebut Mal Boleh Buka dengan Kapasitas 50 Persen

Traffic dari norma 100 % (di atas 10.000) sekarang 30%. Jadi jauh," kata Ganjar, Jumat 17 September 2021.

Kata dia, ada dua faktor yang memperngaruhi sedikitnya pengunjung ke pusat perbelanjaan. Pertama, penggunaan aplkasi sebagai syarat masuk, khususnya di pusat perbelanjaan dengan sasaran menengah ke bawah.

Ganjar mengungkap, di mal dengan sasaran menengah ke bawah, masih banyak pengunjung terkendala mengakses aplikasi PeduliLindungi dengan berbagai alasan, mulai jenis ponsel tidak mendukung hingga kuota paket data.

Baca Juga: Polisi Sebut Atap Mal Margo City Depok Ambruk Karena Bangunan Kurang Kuat Tahan Gypsum

Hal lainnya yang menjadi terkait pembatasan usia. Khususnya, usia di bawah 12 tahun masih dilarang masuk mal.

Ganjar menilai, konsep mal itu salah satu destinasi keluarga. Sehingga ketika, ada anak yang tidak pergi maka satu keluarga tidak jadi pergi.

"Kita lagi tunggu kebijakan dari Kementerian, dengar-dengar mungkin seminggu atau dua minggu ke depan anak 12 tahun sudah bisa masuk," harapnya.

Baca Juga: Kapolres: Tidak Ada Ledakan, Hanya Atap Mal Margo City Depok Ambrol

Dengan masih minimnya, kunjungan yang berpengaruh pada omset tenant membuat pengelola pusat perbelanjaan kesulitan lantaran biaya operasional lebih tinggi ketimbang pemasukkan.

"Pengelola mal bingung, tenant bingung. Pembeli nggak ada. Akhirnya mal juga banyak yang menurunkan service level, misalnya AC sebelah nggak dinyalain kan operasional, eskalator distop dulu, karena pengunjungnya kurang," Sebut Ganjar.

Sekali lagi, Pemerintah Kota Bogor berharap agar ada kelonggaran terkait pembatasan anak diperbolehkan masuk pusat perbelanjaan dengan ketentuan tertentu.

Baca Juga: Pengelola Mal Sebut Ledakan Margo City Depok Bukan Aksi Teroris

Terpisah, Chief Marketing Communication (Marcomm) Mal BTM Chatarina Intan mengatakan, sudah dua mal beroperasi sejak ada pelonggaran di PPKM level 3. Selama buka, Chintan mengakui sudah ada peningkatan pengunjung, hanya saja belum mencapai maksimal.

"Masih belum maksimal, pengunjung per hari sekitar 3 ribuan, jauh dari kapasitas 30 ribu," papanya.

Kata dia, pada hari biasanya atau weekdays, rata-rata pengunjung sebelum PPKM mencapai 10 ribu pengunjung per hari, dan akhir pekan bisa mencapai 20 ribu hingga 25 ribu pengunjung.

Baca Juga: Bangunan Ambruk Usai Ledakan di Mal Margo City Depok, Begini Penampakannya

Senada Ganjar, Chintan melihat, menurunnya kunjungan orang ke mal lantaran adanya pembatasan usai maksimal orang ke mal. Sedangkan, dari konsep mal merupakan tempat berkunjung keluarga, anak dan orang tua.

Communication Plaza Lippo Ekalokasari, Taufan juga mengatakan hal yang sama. Bila, kunjungan orang ke mal belum maksimal. Ia menyebut, kunjungan terakhir baik pada masa Lebaran, hanya saja kembali turun ketika beberapa pekan tutup kembali.

"Kunjungan ada dari setelah penutupan, cuma tidak signifikan, seperti sebelum PPKM," kata Taufan.

Baca Juga: Bima Arya Pasrah Ikuti Aturan Pusat, Mal di Kota Bogor Buka Setelah 23 Agustus

Ia menilai, masih belum maksimalnya kunjungan ke mal, mungkin saja masyarakat masih baru-baru beradaptasi dengan PPKM level 3.

Terkait, protokol kesehatan, Lippo Ekalokasari sangat menjaga betul dan setiap pengunjung mal diwajibkan untuk QR code PeduliLindungi. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler