Refly Harun Sebut Kekuasaan Indonesia Belum Capai Budaya yang Menunjung Etika: Ada Perasaan Malu Kalau Gagal

17 Agustus 2021, 08:58 WIB
Refly Harun Sebut Kekuasaan Indonesia Belum Capai Budaya yang Menjunjung Etika: Ada Perasaan Malu Kalau Gagal. //* Mantra Sukabumi/Tangkapan layar YouTube.com/ Refly harun

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan menyebut kekuasaan Indonesia belum memiliki budaya etika yang dijunjung tinggi.

"Kita belum mencpai budaya yang seperti negara-negara yang katakanlah kekusaaannya sangat menjunjung tinggi etika," katanya saat menyoal Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin di YouTube Refly Harun seperti dikutip Isu Bogor Selasa, 17 Agustus 2021.

"Ada persaaan malu kalau seandainya gagal atau tidak berhasil," sambung dia.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Mundur, Refly Harun: Indonesia Masih Melihat Kekuasaan Sebagai Sumber Kenikmatan

Baca Juga: Blak-blakan Refly Harun: Kalau Jokowi Sebagai Presiden Bahasanya Bukan Benci atau Tidak Benci

Baca Juga: Refly Harun: Mengatakan Presiden Lambang Negara Itu Menghina, Kenapa?

Selain itu, Refly Harun juga menyebut jika kekuasaan Indonesia menjadi sumber kenikmatan.

"Sehingga siapa yang berkuasa maka semutnya banyak datang ke gula-gula kekuasaan terseut," imbuhnya.

Menurut Refly Harun, merekalah yang datang kepada kekuasan tersebut paling menentang jatuhnya sebuah pemerintahan.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Aparat Keamanan 'Norak' soal Menindak Mural 'Jokowi 404 Not Found'

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Tidak Lagi Menghendaki Presiden Jokowi, Refly Harun: Itu Harus Digali Secara Genuine

Baca Juga: Sebut Jokowi Sedang Persiapkan Kekuatan Sendiri untuk 2024, Refly Harun: Ada Dilema di PDIP...

"Walaupun pemerintahan sudah dipersepsi tidak mampu lagi mengatasi masalah," pungkasnya. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler