Network
ISU BOGOR - Dihapusnya mural mirip Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan keterangan '404 Not Found' oleh aparat keamanan menuai banyak sorotan publik dan para tokoh politik Indonesia.
Salah satunya Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun. Ia menyebut bahwa aparat keamanan 'norak' atau berlebihan dalam menindak mural mirip Jokowi tersebut.
"Tapi itu (aparat) keamanan lagi-lagi norak. Lagi-lagi tidak tepat dalam bertindak," kata Refly Harun dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube-nya, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Baca Juga: Rizal Ramli Sindir Keras Faldo Maldini soal Mural Mirip Jokowi: Kok Logikanya Jadi Sangat Cetek...
Lebih lanjut, Refly Harun menerangkan jika kritik dan pujian itu nilainya sama. Apabila ada mural berisi pujian terhadap Jokowi di tempat yang tak seharusnya, maka pihak polisi juga harus menindak hal tersebut.
Dalam kata lain, aparat keamanan jangan subjektif dengan hanya mempermasalahkan kritikan saja.
"Itu artinya polisi subjektif, sehingga dalam hal ini penegak hukum tidak melihat kebebasan berpendapat sebagai sebuah hak konstitusional," ucap Refly Harun.
Ahli Hukum Tata Negara itu juga menuturkan bahwasanya pelarangan mural 'Jokowi 404 Nor Found' harus ada dasar hukumnya yang jelas.
