Kimia Farma Lakukan Praktik Jual Beli Vaksin, Faisal Basri Sebut Itu Tindakan Biadab

11 Juli 2021, 14:17 WIB
Kimia Farma Lakukan Praktik Jual Beli Vaksin, Faisal Basri Sebut Itu Tindakan Biadab /Instagram/Berbagai sumber

ISU BOGOR - Perusahaan BUMN Kimia Farma sedang ramai diperbincangan di media sosial (medsos) karena persoalan jual beli vaksin.

Selain warganet, pakar ekonomi ternama Indonesia seperti Faisal Basri pun turut serta memberikan komentarnya.

Melalui cuitan akun Twitter-nya, Faisal Basri menyebut bahwa praktik jual beli vaksin adalah sebuah tindakan biadab.

Baca Juga: Warganet Kembali Serang Presiden Jokowi Setujui Vaksin Berbayar, Kimia Farma 'Trending'

Apalagi, lanjut dia, yang melakukan praktik jual beli tersebut adalah perusahaan BUMN.

Menurutnya, pemerintah harus melarang tindakan tersebut, terlebih pasokan vaksin masih terbatas.

"Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab. Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN," ungkap Faisal Basri dikutip Isu Bogor dari cuitan Twitter-nya @FaisalBasri, Minggu, 11 Juli 2021.

Baca Juga: SPOILER Nevertheless: Chae Jong Hyeop Akan Guncang Hati Han So Hee, Apa Yang Akan Dilakukan Song Kang?

Postingan tersebut pun langsung dibanjiri oleh komentar warganet, ada yang sependapat dengan ekonom tersebut, namun adapula yang memiliki opininya sendiri.

"Betul bang. Alih-alih melarang, ini pemerintah yang malah mengizinkan, dalihnya gotong royong," kata akun Twitter @berlianidris.

"Biadab lambemu iku, jangan cuma profokasi saja om... yang punya duit silahkan ikut program gotong royong, kalau tidak belipun juga gak masalah ikut antri pake Sinovac dan AstraZeneca," ujar akun @RMTHandoko.

Baca Juga: Klinik Kimia Farma Jual Vaksin Covid-19, dr Pandu: Ambil Keuntungan di Tengah Pandemi dan Kesusahan

"Masyarakat dah pintar... ada yang gratis ngapain milih yg bayar... antri jg gpp," imbuh akun @MalikiMarvel.

Seperti diketahui, Kimia Farma mengumumkan bahwa beberapa kliniknya akan segera membuka layanan Vaksinasi Gotong Royong.

Vaksin yang diperjualbelikan dalam program ini yakni Sinopharm.

Kimia Farma mematok harga Rp879 ribu per dua dosis vaksin, yang mana berarti dua kali suntikan.

Baca Juga: Apa Itu Vaksinasi Gotong Royong? Ini Penjelasannya Menurut Permenkes RI Nomor 19 Tahun 2021

Sejak kabar tersebut ramai diperbincangkan, Kimia Farma menuai banyak pro dan kontra dari kalangan warganet.

Bahkan, kata 'Kima Farma' menduduki trending nomor satu Twitter di Indonesia.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler