Network
ISU BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama Duta Jumantik (Juru Pemantau Jentik) dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, meluncurkan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di SMPN 3 Kota Bogor, Senin 1 April 2024.
Acara ini diawali dengan pelantikan siswa-siswi SMPN 3 sebagai Duta Jumantik dan pembacaan ikrar. Bima Arya dan Duta Jumantik kemudian berkeliling area sekolah untuk memberantas sarang nyamuk.
Di hadapan para pelajar, Bima Arya menyosialisasikan dan mengedukasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD). Ia menekankan bahwa situasi DBD di Kota Bogor sedang tidak baik-baik saja, dengan 9 warga meninggal, sebagian besar berusia di bawah 14 tahun.
Baca Juga: Cek Kesiapan Idul Fitri dan Penguatan Kebijakan RPH, Dedie Rachim Dampingi Komisi IV DPR RI
"Jangan telat berobat jika mengalami panas tinggi, pusing, atau meriang. Bisa fatal," kata Bima Arya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor, nyamuk aktif menggigit pada pukul 07.00-09.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB. Bima Arya mengimbau agar tidak ada genangan air yang bisa menimbulkan jentik nyamuk.
"Semuanya harus rajin jumantik. Periksa dispenser air mineral, belakang kulkas, daun pada tanaman hias, dan barang-barang yang tidak terpakai," imbuhnya.
Baca Juga: Sampaikan LKPJ 2023, Bima Arya: Tidak Ada Rumus Mundur
Sri Nowo Retno menjelaskan bahwa Gertak PSN di sekolah dilakukan karena data menunjukkan peningkatan kasus DBD di 8 kelurahan.
