ISU BOGOR - Kota Bogor, yang termasuk wilayah rawan bencana, akan segera membentuk unit siaga SAR untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kecepatan dalam menangani berbagai situasi darurat.
Langkah ini diinisiasi oleh Basarnas dan disambut baik oleh Pemerintah Kota Bogor. Deputi Sarpras dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Marsekal muda TNI Fachrizet, menjelaskan bahwa unit SAR Kota Bogor akan menjadi unit ke-78 di Indonesia dan akan mengcover wilayah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.
"Unit SAR Kota Bogor ini nantinya berada di bawah SAR Jakarta karena personil yang ditempatkan di Unit SAR Kota Bogor merupakan personil dari Kantor SAR Jakarta," ujar Fachrizet.
Baca Juga: Cek Lokasi Bencana, Dedie Rachim: Kita Sudah Lakukan Mitigasi
Unit SAR ini diharapkan dapat membantu proses pencarian orang, penyelamatan nyawa, tanggap darurat bencana, dan berbagai situasi darurat lainnya. Fachrizet menekankan bahwa SAR tidak bekerja sendiri, melainkan akan berkolaborasi dengan Tagana, BPBD, Damkar, dan instansi terkait lainnya.
Pemkot Bogor siap mendukung pembentukan unit SAR ini dengan menyediakan pinjam pakai bangunan di Kayumanis, bekas puskesmas, yang dapat dimanfaatkan sebagai markas unit SAR.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa Pemkot Bogor selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan tim penanggulangan bencana di Indonesia.
Baca Juga: Puluhan Bencana Alam Landa Kota Bogor, Longsor Jadi yang Terbanyak
"Kita punya Damkar, BPBD dan sekarang akan ada Unit SAR yang ikut terlibat. Jadi akan kami fasilitasi dengan pinjam pakai aset yang mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik," kata Dedie.