Jelang Pemilu 2024, Forkopimda Intensifkan Pengawasan Logistik dan TPS Rawan Bencana di Bogor

- 4 Februari 2024, 06:43 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), melakukan peninjauan terhadap kesiapan logistik Pemilu dan titik rawan bencana di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), melakukan peninjauan terhadap kesiapan logistik Pemilu dan titik rawan bencana di Kota Bogor. /Foto/Ist
 

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), melakukan peninjauan terhadap kesiapan logistik Pemilu dan titik rawan bencana di Kota Bogor. Bersama Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Fikri Ferdian, Ketua KPU Kota Bogor, Muhammad Habibi Zaenal Arifin, dan Ketua Bawaslu Kota Bogor, Herdiyatna, mereka mengevaluasi persiapan Pemilu di gudang logistik KPU di GOW, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor pada Sabtu 3 Februari 2024.

Gudang logistik KPU saat ini telah memasuki tahap akhir persiapan, dengan pemeriksaan jumlah surat suara Pilpres yang telah dilipat dan siap didistribusikan.

"Kami, Forkopimda, bersama KPU dan Bawaslu memeriksa kesiapan logistik, utamanya di Gedung Wanita. Di sini, dilakukan penghitungan ulang kertas suara, memastikan jumlahnya sesuai, dengan pengamanan 24 jam melibatkan kepolisian, linmas, dan Satpol PP," ujar Bima Arya.
 

Pada H-7 sebelum pencoblosan, logistik akan didistribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan pengamanan maksimal. Forkopimda akan memastikan distribusi lancar dan aman, melibatkan masyarakat serta koordinasi ulang pada tanggal 7 Februari.

Setelah mengevaluasi gudang logistik, Bima Arya dan Forkopimda juga meninjau lokasi TPS rawan bencana di Kampung Kebon Manggis, RW 4 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Meskipun berada dalam satu lingkungan perkampungan, lokasi TPS dan titik rawan bencana ternyata cukup berjauhan.

BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menjelaskan bahwa dari total 2.913 TPS, 415 di antaranya berpotensi bencana seperti puting beliung, banjir lintasan, dan longsor. Data tersebut telah disampaikan ke KPU, Bawaslu, dan unsur wilayah, serta telah ditindaklanjuti dengan penggeseran TPS ke lokasi yang lebih aman.
 

"Dalam kondisi mitigasi, daerah rawan angin kencang, misalnya, TPS digeser ke tanah yang konturnya landai," ungkap Hidayatulloh.

Hingga 30 Januari 2024, BPBD Kota Bogor mencatat 75 kejadian bencana alam. Dengan kondisi curah hujan tinggi, masyarakat diminta untuk tetap waspada, dan pemerintah berkomitmen hadir dalam mitigasi, antisipasi, dan penanganan bencana.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x