Network
ISU BOGOR – Bupati Bogor Ade Yasin mengaku khawatir dengan DKI Jakarta yang memberlakukan PSBB secara total mulai Senin 14 September 2020. Guna mengantisipasi pertukaran orang Jakarta ke Bogor, setiap perbatasan Kabupaten Bogor dan lokasi wisata akan sering dirazia.
“Jakarta dan bogor kan dekat, pertukaran orang itu inten sekali dan luar biasa. Tentunya kami sudah berkomitmen dengan pak wali Kota Bogor, kita akan menjaga perbatasan bersama,” kata Ade Yasin saat kunjungan ke Lanud ATS, Bogor, Minggu 13 September 2020.
Kata Ade Yasin, Jakarta sebagai wilayah zona merah dan masif Corona tidak mau nantinya berpindah ke Bogor. Dalam mengontrol keluar masuk Jakarta-Bogor, khususnya pada setiap akhir pakan selama satu bulan mulai Sabtu kemarin sudah diberlakukan pengetatan perbatasan di Puncak Bogor.
Baca Juga: UPDATE: Positif Corona di Indonesia Bertambah Jadi 218.382, Sembuh 155.010 dan Meninggal 8.723
“Setiap akhir pekan kita operasi gabungan melibatkan TNI, Polri, Sat Pol PP, PBBD dan Damkar. Polisi dan TNI bertugas melakukan screening , bila ada orang di luar Bogor tidak penting-penting amat silakan kembali,” katanya.
“DLLAJ dilibatkan untuk melakukan penyekatan jalur-jalur tikus. Sat Pol PP, melakukan razia di tempat-tempat wisata. Harus sesuai protokol kesehatan, juga kapasitas 50 persen. Damkar dan BPBD dilibatkan untuk membackup,” Ade Yasin menjelaskan.
Pun demikian, lanjut Ade Yasin, Pemkab Bogor tidak akan mengikuti kebijakan PSBB Total DKI Jakarta. Bogor tetap dengan PSBB pra-AKB. Artinya, tidak ada pembatasan jenis usaha mulai dari mal hingga ritel. Hanya saja, protokol kesehatan diperketat dan jam operasional dibatasi.
Baca Juga: Jakarta PSBB Total, Anies Tolak Keinginan Bima Arya Soal Pengaturan Keluar Masuk Warga Jabodetabek
