Bogor Kembali ke Zona Oranye Per 7 September, Dedie: Tapi Tak Mau Gegabah Sebab Puncak Pandemi 2021

- 7 September 2020, 11:21 WIB
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. /

ISU BOGOR - Setelah lebih dari sepekan masuk dalam daerah risiko tinggi (zona merah), Kota Bogor akhirnya kembali ke zona oranye (risiko sedang) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Senin 7 September.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim merujuk pada laporan resmi terupdate dari pemerintah pusat melalui tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.

"Alhamdulillah, meski ada pergerakan ke arah yg lebih baik, kita harus mampu menurunkan terus tingkat resiko secara maksimal," kata Dedie yang juga Ketua Gugus Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Kuota Tambahan XL 55GB dan IM3 30GB Saat Bantuan Kuota Gratis Kemendikbud Cair

Meski demikian, pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 yang sedang berlangsung hingga saat ini.

"PSBMK akan diteruskan atau dicabut masih menunggu evaluasi menyeluruh tanggal 10 mendatang. Namun tentu kita tidak boleh gegabah karena prediksi para ahli epidemiology, puncak pandemi baru akan terjadi tahun 2021," ungkapnya.

Ia menjelaskan, status berubahnya Kota Bogor dari zona merah ke zona oranye kata dia merujuk pada 15 indikator kesehatan masyarakat, terdiri dari 11 indikator epidemiologi.

Baca Juga: Pemkot dan Pemkab Bogor Kerjasama Sediakan Ruang Rawat Inap Pasien Covid-19

Baca Juga: Perangi Covid-19 di Bogor, Pemkot Gandeng Kementan Terkait Uji Laboratorium Spesimen

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x