Network
ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaporkan jumlah terbanyak kasus positif di Kota Bogor berasal dari luar Kota Bogor atau imported case. Dari 226 kasus saat ini, sebanyak 97 pasien terpapar dari luar Bogor.
Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebut, orang-orang yang terpapar di luar Bogor jumlahnya sangat besar sekali. Dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor dari 226 kasus pasien positif Covid-19 di Kota Bogor, sebanyak 97 orang atau 43,5 persen merupakan imported case.
“Jadi imported case ini, orang yang melakukan multi perjalanan dengan banyak moda transportasi. Kedua, warga Kota Bogor melalui kependudukan KTP, tetapi ia tinggal di luar Bogor,” kata Dedie A Rachim, Senin 20 Juli 2020.
Baca Juga: Terapkan Protokol Covid-19 Secara Ketat, Mitra 10 Kembali Beoperasi Normal
Kata dia, imported cese sulit terdeksi orang-orang ini biasanya merupakan virus carrier dan ada faktor-faktor tertentu yang bikin Covid-19 bisa menularkan secara lokal. Hal ini yang membuat pemkot kerap mewaspadai, khususnya orang-orang baru bepergian dari luar kota atau luar negeri.
“Kita ingin selalu menjaga area mulai dari RT/RW, bagaimana memonitor warganya baru bepergian atau pulang ke rumah. Kami juga harap kesadaran dari warga itu sendiri, melapor kepada gugus tugas atau tingkat RT/RW,” tambah Dedie A Rachim.
Sementara berdasarkan data terkini, Senin 20 Juli 2020 malam dilaporkan, jumlah pasien terkonfirmasi postif di Kota Bogor berjumlah 226 kasus. Dari jumlah itu, 158 orang telah dinyatakan sembuh.
Baca Juga: UTBK IPB University Gelombang 2 Terapkan Protokol Covid-19 Secara Ketat
Sedangkan pasien terkonfirmasi postif aktif berjumlah 48 orang atau bertambah 3 orang, dan jumlah positif meninggal sebanyak 20 kasus atau bertambah 1 orang.
