PTM di Kota Bogor Akan Diawasi Lurah hingga Kepala Dinas

- 13 September 2021, 21:14 WIB
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Mulai di Beberapa Daerah, Ini 7 Tips Agar Tetap Aman Saat Belajar
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Mulai di Beberapa Daerah, Ini 7 Tips Agar Tetap Aman Saat Belajar /Prokompim Kota Bogor

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan arahkan kepada lurah hingga para kepala dinas untuk melakukan pengawasan penuh pada saat pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bogor diberlakukan.

"Nantinya ada kecamatan dan kelurahan yang ikut mengawasi lokasi sekolah, ada satgas mengawasi kerumunan di sekolah, tidak boleh ada anak-anak nongkrong di luar sekolah, Dishub mengawal di transportasi publik tidak melanggar prokes, dan Diskop UMKM mengawasi tidak ada euforia anak-anak  jajan di kantin. Kalau semua dipastikan siap bisa berjalan, karena sehat dan belajar itu target kita," kata Bima Arya dalam rapat persiapan PTM, Senin 13 September 2021.

Baca Juga: Penentuan Ganjil Genap Puncak Bogor Permanen? Akan Ditentukan Minggu Ini 

Hal lain yang sangat penting yakni memastikan komite sekolah memberikan dukungan, komunikasi orangtua berjalan dengan baik, ada sarana atau kanal koordinasi yang efektif untuk bertukar informasi dan saling terbuka terkait kondisi setiap anak. Sebab, jika ada yang ditutupi akan menjadi persoalan besar.

Menurutnya, hal pertama yang harus dipastikan yakni maksimalnya vaksinasi pelajar. Saat ini capaian vaksinasi pelajar sudah 70 persen baik negeri dan swasta.

Di pekan ini Pemkot Bogor mengejar target 80 persen vaksinasi dosis pertama bagi pelajar. Kedua, kembali mengecek daftar periksa di sekolah karena sudah cukup lama sejak uji coba.

 Baca Juga: Gara-Gara Somasi Sentul City, Rocky Gerung Mengaku Dibullu Cebong

Bima menyebut, di masa yang berat ini, di masa Pandemi Covid-19 yang sulit ini, kita tidak boleh melupakan hak dasar dari anak untuk hidup sehat dan hak untuk memperoleh pendidikan.

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak bisa hanya mengandalkan Dinkes dan Disdik tapi harus bersama-sama dengan KPAI, Komite Sekolah, pengelola sekolah dan berbagai pihak mengingat tentang tanggung jawab ini panjang sekali.

Catatan pertama, lanjut Bima Arya, memastikan apabila anak-anak ada yang terpapar Covid-19 maka mereka akan memperoleh perawatan yang layak, menjadi prioritas dan jangan sampai ada anak-anak yang terabaikan atau tidak diperhatikan.

Baca Juga: Kuasa Hukum Rocky Gerung Sebut Sentul City Curang, Banyak Pelanggaran 

Kemudian kedua, harus masuk ke langkah preventif agar anak tidak terpapar. Karena itu edukasi, sosialisasi terkait pola hidup sehat dan ancaman Covid-19 mutlak diperlukan.

"Ketiga, untuk menjamin hak dasar anak tadi maka kita harus punya database yang valid dan akurat terkait anak-anak yang terdampak secara ekonomi dan terdampak secara psikis, karena orangtuanya meninggal akibat Covid-19," terangnya.

Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor ini menekankan, data ini harus diperbaharui untuk mengetahui tingkatan dan kebutuhannya apa saja.

Baca Juga: Posting Foto Tanpa Edit, Marshanda Banjir Pujian

Ini untuk menjamin memenuhi kebutuhan dasar mereka, bukan sekedar memberikan santunan atau sembako, tapi memastikan tidak memiliki kendala psikologi.

Hal ini kata dia, tentu saja tidak bisa dilempar ke RT/RW Siaga, namun ke DP3A, Disdik, Dinkes untuk memastikan sampai ke aspek psikologis pendampingan.

"Kemudian kita fokus persiapan PTM, ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, walaupun banyak menerima aspirasi yang sudah tidak sabar untuk PTM, baik dari orangtua, anak-anak, sekolah, tapi tidak mungkin jalan dengan ceroboh karena ini memerlukan kolaborasi," imbuhnya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x