Bima Arya dan Dedie Silang Pendapat Soal Rencana Sekolah Tatap Muka Kota Bogor

- 23 November 2020, 22:09 WIB
Kolase Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Wali Kota Bogor Bima Arya
Kolase Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Wali Kota Bogor Bima Arya /Iyud Walhadi/Isu Bogor

Bahkan, lanjut dia, dalam pengaturan kapasitas ruang kelas dengan jumlah siswa yang di atur menggunakan sistem shift.

Baca Juga: Bima Arya Jawab Tito Terkait Pemecatan Kepala Daerah: Instruksi Mendagri Syarat Kepentingan Politik

"Satu kelas 40-50 orang apa harus masuk dalam satu kelas, tentunya ini berbeda dengan sekolahan saat normal apakah mungkin dibagi dua shift, shift pertama 07.00-10.00 WIB, shift kedua jam 11-14.00 WIB," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan, apakah sekolah memiliki akses ke fasilitas kesehatan dan metode pembelajarannnya seperti apa.

"Diluar itu bagaimana metodenya bagaimana guru-guru ya, siswa harus di data antara yang comorbid atau risiko. Pertimbangkan juga itu semua risikonya," tandasnya.

Baca Juga: Omnibus Law, Bima Arya: Kewenangan Ditarik ke Pusat bila Daerah Tidak Mampu

Selain itu, Dedie, juga menanyakan pengaturan tentang sistem transportasi yang mengantar siswa dari rumah ke sekolah.

"Bagaimana sistem transportasinya dari rumah naik kendaraan umum, kan itu harus terdata dengan baik, itulah makanya janganlah kita terburu buru, sebelum urusan vaksin selesai," katanya.

Maka dari itu, ungkap Dedie, pembelajaran tatap muka di sekolah itu harus sinkron dengan rencana besar pemerintah dalam memberikan vaksin.

Baca Juga: Bima Arya: Makanan Sehat, Alat Olahraga dan Urban Farming Permintaannya Tinggi Selama Pandemi

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah